Happy reading
.
.
.
..
.
"Maaf tak bisa memberikan happy ending untukmu."Note: flashback selesai, part ini kembali ke masa kini ya.
"Maaf jika cerita nya tak begitu bagus," ucap Reza tersenyum tipis, ditempatnya ziva hanya duduk dalam keheningan, otaknya mencerna segala sesuatu, luka itu kembali.
"Ternyata ziva benar-benar tidak bisa diandalkan ya?" Suaranya bergetar, ziva memutuskan untuk menegak minumannya demi menghilangkan rasa sesak di dadanya.
Reza tersenyum hangat.
"Ziva tau, mas bahkan hampir nyerah dalam hal ini," ucapnya memberikan pengertian, berharap wanita yang selalu dicintainya itu tak kembali terpuruk setelah mendengar cerita darinya.
"Mas bohong kan, semua cerita itu bohong kan?" Reza dapat melihat wajah terluka itu.
Reza sangat tau apa yang tengah ziva pikirkan saat ini, bagaimana bisa kakak dan ayah nya memutuskan untuk meninggalkan sendirian?
"Mereka tidak meninggalkan mu ziva, kau harus tau jika mereka berkorban untukmu, agar kamu bisa hidup dalam kebahagiaan," ucapnya, persis seperti apa yang dikatakan bara 'terakhir' kali.
"Dimana?" Tanya ziva membuat Reza menaikkan sebelah alisnya, gak mengerti apa yang dimaksud oleh sang istri, ah apakah ia masih boleh beranggapan ziva masih istrinya?
"Apa?" Tanya Reza tak mengerti.
"Dimana kebahagiaan yang dimaksudkan itu?" Tanya ziva dengan kepala tertunduk, bukan perkara mudah menerima kondisi yang menyakitimu.
"Dimana kebahagiaan itu, mengapa ziva tidak merasakan nya?" Tanya ziva menatap laki-laki di depannya, Reza menatapnya dalam.
"Bukan tidak merasakannya, tapi belum," ucap Reza membuat ziva menggeleng.
"Katakan, Dimana itu?"
"Dimasa depan yang cerah, yang menunggumu untuk menjemput nya," ucap Reza membuat ziva kelu, sadar bahwa selama ini ia menjalani kehidupannya dengan bayang-bayang masa lalu yang selalu menghantui di setiap tarikan nafasnya.
"Dan itu bukan bersama saya," ucap Reza, ziva dapat melihat Reza menunduk, seakan hal yang baru saja ia katakan begitu berat dan melukai hatinya sendiri.
"Kenapa?" Tanya ziva.
"Selama bersama saya, kamu akan hidup dalam bayang-bayang masa lalu itu sendiri, sayalah masa lalu itu, semua hal burukmu berputar di kehidupan saya, pergilah ziva, kamu harus bahagia, itu adalah tugas terakhir yang harus saya lakukan," ucap Reza membuat ziva menatapnya kecewa, hal yang ia duga pasti akan tiba, tapi tak menyangka akan secepat ini.
"Tugas dari siapa,bunda, kakak, ayah?" Tanya ziva membuat Reza tersenyum dan menggeleng.
"Tidak, itu tugas terakhir saya sebagai suamimu, melepaskan mu dan memastikan kamu bahagia."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) a Navillera
RomantikIstri mana yang akan rela saat suaminya dipaksa melakukan poligami oleh ibu mertuanya, begitupula dengan Stevani Raziva, wanita yang sudah menjalani kehidupan pernikahannya selama 2 tahun namun tak kunjung diberikan seorang anak. "Mama rasa Ziva ta...