apakah kita akan lebih bahagia?

1.1K 29 6
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
"Sama sepertimu, ada banyak hal yang tidak terucap dari mulutku,maaf."

Spin off ziva

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Spin off ziva

Bukan, bukan ziva tak marah akan apa yang ia alami, akan apa yang orang-orang itu lakukan padanya, pada keluarganya, pada pernikahannya. Namun, bukan berarti pula ziva membencinya, benar kata orang-orang, dunia tak selalu berputar padanya, sedikit demi sedikit ia mengetahui apa-apa saja yang sebelumnya tak ia ketahui, besar kecilnya fakta yang disembunyikan.

Satu yang ada di pikirannya kala itu "bagaimana bisa aku mengeluh ketika mereka semua menanggung kesedihan tanpa suara?"

Dia bukanlah satu-satunya yang mendapatkan ujian dari sang pencipta, siapa dirinya yang berani mempertanyakan takdir tuhan?

Semua bermula pada hari itu, hari dimana ziva berbohong untuk pertama kalinya pada Reza, fakta bahwa ia yang menyembunyikan map biru yang tengah Reza cari, hatinya bergetar, menunggu kapan saat nya Reza akan menceritakan hal itu padanya, namun pada akhirnya, Reza tak pernah mengatakan nya.

Rasa khawatirnya kian membesar ketika Reza menghilang begitu saja di Bogor, membayangkan bahwa sesuatu terjadi pada suaminya akibat penyakit itu membuatnya gusar, ia bertekad untuk tau dimana Reza berada, namun semua ternyata menjadi runyam.

Haha, tak pernah terfikir dibenaknya bahwa semua akan berakhir dengan begitu buruk, tak pernah terpikir bahwa ia akan hancur seperti kala itu.

Sudah beberapa tahun berlalu, namun ingatan itu masih jelas di benaknya.

Ingin sekali rasanya memutar waktu memperbaiki semuanya, memahami di mana asal kesalahannya, dimana awal mula semuanya, tentu saja itu tak akan mungkin, waktu tak bisa diulang.

Itulah yang membuat waktu begitu berharga.

"Jangan menyia-nyiakan waktumu, tapi jangan terlalu menikmatinya hingga lalai." Ashana Amoura Damien menuliskan hal tersebut dalam bukunya.

Melihat sisi lain dari bunda, membuatnya membuka kedua mata, dunia penuh dengan kisahnya, setiap orang memiliki kisahnya, setiap kisah memiliki masanya.

"Ziva, gak ada lagi yang ingin di bawa?" Tanya Manda membuat ziva menggeleng.

"Hah, tidak pernah terpikir hari ini akan datang, ngomong-ngomong ini sudah 2 tahun sejak pertama kali kamu kembali ke Indonesia, benar?" Tanya Manda kembali, ziva memeriksa penampilannya kembali di kaca. Mengangguk.

"Benar, bagaimana, apa ziva sudah rapi?" Tanyanya membuat Manda meneliti, keduanya memakai dress berwarna mocca dengan beberapa hiasan yang mempermanis keduanya.

I'm (not) a NavilleraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang