Istri mana yang akan rela saat suaminya dipaksa melakukan poligami oleh ibu mertuanya, begitupula dengan Stevani Raziva, wanita yang sudah menjalani kehidupan pernikahannya selama 2 tahun namun tak kunjung diberikan seorang anak.
"Mama rasa Ziva ta...
Happy reading . . . . . "Manusia tak akan merasa cukup,"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semuanya, Raziva akhirnya berhasil membaca seluruh isi diary bundanya, padahal buku itu tak cukup tebal, bahkan beberapa lembar terakhirnya masih kosong, namun ternyata butuh selama ini untuk menyelesaikannya.
Raziva meletakkan diary bundanya, menatap pada langit senja yang terlihat dari jendela kamarnya.
Prancis, 1 Januari 1999
Apakah aku terlalu egois pada segalanya?
Melihat tuan muda adelard itu yang rela meninggalkan keluarganya demi menghampiri ku, tapi tak seperti dirinya...apakah aku mampu melawan restu?
Apakah aku mampu menjadi dia?
Sudah 1 bulan sejak laki-laki itu tinggal di Prancis demi membujuk kedua orangtuaku, masih tak menunjukkan hasil.
Bunda ku selalu berkata, bahwa aku harus melanjutkan bisnis keluarga ku, begitu pula dengan dirinya, lalu...jika suatu saat kami memiliki keturunan, perusahaan siapa yang akan dilanjutkan olehnya?
Bahkan ayahku berkata, bahwa sulit bagi kedua penerus untuk tak saling menjatuhkan.
Tapi aku melihat ketulusan di mata tuan muda adelard itu, apakah mereka gak bisa melihatnya?
Ia yang rela meninggalkan kemewahan nya untukku yang tak sempurna ini?
-ashana amoura Damien
Tok tok tok
"Ziva, bisa nenek masuk?"
"Masuk saja nek, pintunya tidak dikunci," jawabnya, tak lama Karina masuk dan mengambil tempat duduk di sampingnya, hening sejenak hingga akhirnya Raziva bersuara.
"Ayah....dari keluarga-"
"Kamu sudah selesai membaca nya?" Tanya Karina membuat Raziva mengangguk.
"Kamu sudah menemukan segala jawabannya di sana," ucap Karina menatap lurus pada pemandangan senja.
"Nenek tau semuanya, tapi nenek dan kakek tidak berusaha menghentikan bunda?" Ucap Raziva menahan gejolak di hatinya.
"Stevani Raziva, agaknya kau sudah dewasa untuk menyadari bahwa ada sesuatu yang tak bisa dihindari meskipun kau telah berusaha untuk mengubahnya, sisi positif nya, kekuatan cinta bunda dan ayah mu membuat kau dan bara terlahir di dunia ini," ucap Karina membuat Raziva terhenyak, benar kata Karina.
