Istri mana yang akan rela saat suaminya dipaksa melakukan poligami oleh ibu mertuanya, begitupula dengan Stevani Raziva, wanita yang sudah menjalani kehidupan pernikahannya selama 2 tahun namun tak kunjung diberikan seorang anak.
"Mama rasa Ziva ta...
Happy reading guys . . . . . "Perlahan, keretakan di antara kita akan menjadi jurang yang sangat dalam." -vatiraS
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ziva terbangun dari tidurnya, tersenyum miris mengingat alasan ia tertidur di lantai dengan mata yang membengkak, bahkan baju semalam belum sempat ia ganti.
Melakukan ritual paginya dan turun untuk membuat sarapan dan berangkat kerja, lagi-lagi ia terbangun tanpa Reza di sampingnya, pertengkaran pertama mereka, tapi dalam hal ini Ziva sudah tidak bisa mengalah lagi.
Ziva menuruni tangga, namun terkejut kala mendengar suara gaduh beserta suara...kucing!
Dengan cepat Ziva turun menuju sumber suara, di sana tampak Riana yang tengah memukul kucing kesayangan nya dan Reza, momo.
"Berhenti, apa yang kamu lakukan!" Marah Raziva menghampiri Momo yang tengah ketakutan di bawah meja, dengan hati-hati ia menggendong kucing kesayangannya itu.
"Itu kucing siapa sih, ngalangin jalan tau gak!" Ucapnya membuat Ziva emosi.
"Ini kucing saya, dan ini rumah saya, ada masalah?" Tanya membuat Riana menggeram, dengan sengaja ia berteriak kesakitan dan menjatuhkan dirinya kelantai, melihat itu Ziva menutup matanya, pasti bukan hal yang baik.
"Mas Reza tolong!" Teriaknya membuat Ziva menatapnya datar dengan Momo yang masih di gendongannya.
"Ada apa?" Tanya Reza yang baru saja datang, tampak sekali dia habis mandi dilihat dari caranya memakai kemeja yang terburu-buru.
"Itu mas, aku jatuh karna kucing itu, trus Ziva malah kira aku mukul kucingnya, aduh sakit banget!" Ucapnya mengadu seraya memegang perutnya, Ziva menaikkan sebelah alisnya.
Yakin dia bukan artis yang sering menang Oscar?, Batinnya masih memperhatikan Reza yang membantu Riana berdiri, lalu menatapnya seakan bertanya.
"Kenapa?" Tanya Ziva mengelus Momo.
"Riana terjatuh, tidak ingin menjelaskan?" Ucapnya membuat Ziva tersenyum, ternyata Reza mempercayai Riana, ialah yang bodoh di sini.
"Dia tidak jatuh, dia duduk di lantai," ucap Ziva menjelaskan, namun Reza menatapnya ragu dengan sorot mata tajam.
"Maksudmu kamu ingin membohongi siapa?" Ucapnya tajam membuat Ziva menghela nafasnya.
"Tadi Ziva turun dari tangga, trus dengar suara gaduh di dapur, jadi datang ke sini, dan Riana masih berdiri, dia memukul Momo, jadi Ziva menegurnya, salah?" Ucapnya menjelaskan.