Bertemu mas Reza.

1.9K 49 5
                                    

Happy reading
.
.
.
.
"Katakan kenapa aku harus terlibat di dalamnya!"

Ziva hampir saja mengira jika semuanya akan sampai di sana, tapi bodohnya ia malah memilih untuk menghubungi Reza, meminta untuk laki-laki itu bertemu dengannya malam ini.

Semua harus diselesaikan. Raziva sadar, dia tak bisa selamanya begini. Dan untuk terlepas dari jerat masa lalu, maka ia harus memutuskan sesuatu.

"Assalamualaikum mas Reza."

"Waalaikumsalam ziva, mas rindu kamu, terimakasih sudah menelepon lebih dulu."

"Mas, ayo bertemu di restoran yang biasa kita datangi, malam ini, aku ingin bicara."

"Ziva, aku--"

"Kita bicarakan nanti, ziva terimakasih jika mas Reza datang."

"Mas akan datang."

"Iya, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

***

Ziva menatap Liya yang bersidekap dada di depan pintu kamarnya, kebetulan hari ini Liya memang berencana menginap di rumahnya.

"Ada apa Liya?"

"Mau kemana?" Tanya Liya. Bukan, bukannya dia mau mengatur hidup ziva, tapi penampilan ziva benar-benar mengerikan, beberapa jam yang lalu, Liya mendengar suara tangisan yang di tahan dari kamar ziva, sejak kembali dari jalan-jalan pun ziva hanya diam, wajahnya tidak memiliki ekspresi.

Tidak senang, tidak sedih, tidak marah.

Dan kini, dihadapannya ziva terlihat ingin pergi dengan mata yang masih sangat sembap.

"Ziva mau makan malam di luar Liya, maaf ya," ucap ziva, bagaimanapun ia merasa bersalah pada Liya, gadis itu menginap di rumahnya untuk menemaninya, tapi ziva malah pergi seharian, pulang sebentar lalu bersiap untuk pergi kembali.

"Aku ikut ya," ucap Liya, sebenarnya tak masalah jika ia sendirian di rumah, tapi Liya tak yakin membiarkan ziva pergi sendiri dalam keadaan seperti itu.

"Ziva...sama mas Reza."

Liya terdiam.

Ziva tau Liya akan bereaksi begitu, mau dipikirkan berapa kali pun, Liya sepenuhnya adalah korban, tidak seperti dirinya yang ikut terlibat dalam masalah rumah tangganya.

"Liya, maafkan ziva," hanya itu yang bisa Raziva katakan, menatap Liya yang kini juga ikut menatapnya, tapi matanya tampak lelah, ziva tak tau apa yang persis nya Liya pikirkan saat ini.

I'm (not) a NavilleraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang