Istri mana yang akan rela saat suaminya dipaksa melakukan poligami oleh ibu mertuanya, begitupula dengan Stevani Raziva, wanita yang sudah menjalani kehidupan pernikahannya selama 2 tahun namun tak kunjung diberikan seorang anak.
"Mama rasa Ziva ta...
Happy reading . . . . . "Dunia tak hanya berputar denganmu" -I' not Navillera
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Note: masih flashback sudut pandang Reza, harap baca dengan perlahan karna ini jawaban dari semuanya.
"Ziva dengarkan dulu penjelasan mas," ucao Reza menyerah dengan situasi ini, ia tak lagi peduli dengan ancaman Farah maupun Riana, akan akan memberitahukan segala kebenarannya pada ziva, ia akan menjelaskan segalanya.
"Mendengarkan apa lagi, Ziva udah capek mas, mau berapa kali lagi Ziva harus percaya lalu dikecewakan, mas Reza maunya apa?" Ucap Ziva berteriak membuat Reza tersentak.
"Kamu sudah berubah," ucap Reza, ia tau ia sudah begitu salah, tapi tak menyangka ziva berubah seperti ini, bukan berubah dalam artian buruk, tapi ziva di hadapannya terlihat sangat rapuh, membuatnya ragu untuk menceritakan masalahnya, bagaimana jika ziva tak kuat menanggung masalah ini bersamanya?
"Kalau Ziva berubah, lalu mas Reza apa?" Ucap sang istri membuat Reza terdiam, sejauh apa masalah ini merubah istrinya?
"Ada apa dengan kamu Ziva, kamu bukan Raziva yang mas kenal!" Ucapnya, tak bermaksud menyinggung ziva, ia tak masalah jika ziva berubah, ia akan terus menyayangi nya, Reza hanya ingin menyadarkan ziva untuk jangan lemah di situasi ini, ziva yang Reza saat ini terlihat sangat repuh, membuatnya ragu jika istrinya ini masih wanita tangguh yang membuatnya jatuh hati.
"Ada apa dengan Ziva?-" Ucap istinya itu menatap Reza,"-ziva frustasi mas, suami Ziva menikah dengan wanita lain di belakang Ziva, lalu sebulan kemudian wanita itu masuk ke rumah Ziva, mengambil alih posisi Ziva, dan sekarang dia tengah mengandung anak dari suami Ziva, menurut mas Ziva masih bisa kenapa?"
Tidak hentikan, rasa sakit itu kembali datang ketika ia kembali diingatkan oleh kesalahannya pada ziva, setelah ia menyakiti istri cantiknya itu, apakah sekarang ia berharap bahwa ziva mau menanggung masalah ini bersama nya? Apakah ziva mau berjuang sekali lagi bersama nya?
Ia sungguh tak tau diri.
"Ziva cukup, apa pantas kamu meneriakkan aib seperti itu?" Ucap Reza tanpa sadar menaikkan nada bicaranya, ia tak bermaksud membentak ziva, kepalanya terasa sakit saat ini.
"Menjaga aib rumah tangga katamu?-" lagi-lagi Reza terenyuh melihat air mata sang istri yang mengalir karnanya, "-lalu tadi itu apa?"
"Kamu terlalu membesar-besarkan masalah, kamu pikir cuma kamu yang pusing di sini, kamu pikir saya tidak!" Reza menatap kosong pada lantai keramik, dari sebanyak-banyaknya masalah rumah tangga mereka, apakah masalah baju sebanding dengan ini semua? Jika Reza terlambat demi memakai pakaian yang sama dengan ziva, apakah istirnya itu tak akan semarah ini? Apakah harusnya ia terlambat saja?