Chapter 7 : Yule Ball

4.6K 727 122
                                    

Hari pesta dansa Natal—Yule Ball pun tiba. Sore menjelang malam, Steph masih berkutat dengan riasan nya di kamar, tidak peduli betapa banyak anak-anak lain, termasuk Harry dan Ron yang sudah keluar bersama pasangan pesta dansa mereka masing-masing.

Rambut Steph yang dua bulan lalu di gunting pendek, kembali tumbuh dengan cepat, dan rambut keriting nya se bahu nya.

Meski memang, itu bukan lah hal yang tidak wajar bagi Steph karena memang rambut dia cepat sekali tumbuh, atau bahkan menunggu lima bulan—mungkin sudah benar-benar panjang sekali.

Steph lupa mewarnai rambut nya menjadi warna merah lagi, dan kalian tahu bagaimana aneh nya warna merah pada rambut Steph mulai memudar, dan seluruh nya sudah kembali putih, meski masih ada sedikit merah di beberapa helai rambut.

Steph menghela nafas gugup, sambil mencuri pandang kepada gaun putih yang sangat amat indah di dalam koper nya yang terbuka lebar.

Setelah menghabiskan waktu hampir lebih dari setengah jam, rambut Steph yang keriting berantakan menjadi lurus dan rapi, dia mengikat rambut nya dan menaruh bunga kecil di belakang kepala nya.

Dia benar-benar seperti dirinya sendiri, tidak lagi mewarnai rambut nya, wajah, rambut dan tubuh nya yang putih pucat sangat serasi dengan gaun yang diberi oleh ibu nya, Molly.

Dia benar-benar seperti dirinya sendiri, tidak lagi mewarnai rambut nya, wajah, rambut dan tubuh nya yang putih pucat sangat serasi dengan gaun yang diberi oleh ibu nya, Molly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tak butuh waktu lama, dia akhir nya memutuskan untuk pergi ke Aula Depan karena dia menyadari bahwa ini sudah jam delapan lewat.

Steph berjalan sendirian dengan wajah gugup luar biasa, dia menundukkan kepala nya karena sangkin gugup nya, padahal dia terlihat begitu cantik.

Dia masuk kedalam kastil Hogwarts yang sudah dipenuhi oleh anak-anak yang sangat ramai, memakai jas dan gaun mereka masing-masing dan saling berbicara satu sama lain.

Steph memberanikan diri untuk berjalan terus melewati ambang pintu yang sudah terbuka lebar, ornamen-ornamen Natal, lampu-lampu obor, dan kini saat nya dia tinggal menuruni anak tangga pualam menuju Aula.

Steph menghela nafas gemetar bercampur lebih gugup dari sebelum itu, dia berusaha keras untuk meyakinkan bahwa penampilan nya begitu cantik, dan tidak ada yang perlu dia takutkan.

Dia muncul dari dinding dan memerlihatkan sosok nya, dengan gaun putih cantik, rambut nya yang putih berkilauan, tubuh nya jauh lebih tinggi karena dia memakai high heels, dan kira-kira jika dilihat dia memiliki tinggi 168 senti meter lebih tinggi dari pada Ron dan Harry.

Dia berjalan pelan menuruni anak tangga pualam sambil melemparkan senyuman manis nya kepada anak-anak Gryffindor yang menyapa nya.

Tidak mengherankan bagi Steph, dia melihat Ron dengan tampang muram, sambil berbisik kepada Harry, yang sepertinya Ron berusaha mencari sisi jelek dari seorang Steph Weasley yang benar-benar tidak ada bisa mengalahkan kecantikan nya malam ini.

IDENTITY | d. malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang