just info, sbnrnya steph itu org nya labil bgt, antara dia mau mihak sm golden trio, tapi dia inget kl dia juga sayang bgt sm draco (saudara kembar nya alias keluarga nya sendiri)
pokoknya di satu sisi dia benci bgt sm voldemort yg buat dia mihak harry, tp di satu sisi dia juga pengen mihak sama death eaters jg karena draco, asdfghjkl labil bgt steph nya
wajar sih, steph masih 17 tahun, pikiran nya blm trlalu dewasa buat ngambil keputusan pas nya
selamat membaca!!!
*JUST INFO CHAPTER KALI INI LUMAYAN PANJANG*
***
Steph, Harry, Hermione dan Ron menghabiskan seluruh waktunya esok pagi sampai sore hari untuk Ber-Disapparate keluar dari hutan, mereka berpindah tempat terus menerus untuk membangun tenda, tetapi tampaknya itu tidak membuat semangat Steph luntur, karena tampaknya selagi Steph terus bersama Harry, itu tidak akan membuatnya bosan sekalipun ditenami terik cahaya matahari siang selagi mereka melewati tanah berumput, dan sore hari nya mereka berjalan pulang kedalam tenda mereka yang sudah berpindah di luar hutan sekarang.
Sudah nyaris seminggu berpindah tempat terus menerus. Steph sudah merasa mulai bosan, dia lebih banyak diam ketika malam hari di pangkuan Harry yang sepertinya sama bosan nya dengan dirinya. Mereka tak dapat petunjuk apapun untuk mencari dimana letak Horcrux berikutnya.
"Ya Tuhan!" Pekik Hermione tiba-tiba membuat Steph yang sedang tidur di pangkuan Harry yang membelai pelan rambut Steph menjadi menoleh kaget atas Hermione yang baru saja memecahkan keheningan yang sangat lama diantara mereka.
"Ada apa? Mungkin kau bisa mengatakan kepada kami sekarang." Steph menjawab sambil beranjak dari pangkuan Harry setelah Hermione sudah mengatakan 'Tidak, nanti saja kubilang.'
"Pedang Gryffindor adalah buatan Goblin." Hermione berkata kepada Steph dan Harry yang sudah mendekati Hermione yang berkutat kepada buku nya diatas meja dengan gusar.
"Jenius!" Harry berkata cepat, seakan akhirnya mereka mendapatkan pencerahan lagi untuk tidak berlama-lama menghabiskan waktu yang sia-sia di tempat seperti ini tanpa tindakan.
Hermione mengerling kepada mereka berdua, membalas senyuman berseri-seri Harry dan Steph dengan berkata, "Tidak, kalian tidak mengerti. Debu dan karat tak akan bisa memengaruhi pedang itu." Hermione berhenti, dan menyodorkan bukunya yang sudah terbuka lebar memerlihatkan halaman tengah nya kepada mereka berdua, "Pedang itu hanya mengambil hal yang bisa membuatnya kuat."
"Baik," Harry menganggukkan kepalanya mengerti dan segera saja Hermione beranjak dan berjalan mondar-mandir dengan begitu bersemangat sambil berkata, "Harry, kau sudah menghancurkan satu Horcrux kan. Diari Tom Riddle di Kamar Rahasia."
"Tapi bukan kah itu dengan taring Basilisk? Kau mau mengatakan pada kami kalau kau memiliki taring itu di tas mu." Tukas Steph sambil memandang tas kulit Hermione dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Kalian masih tidak mengerti?" Hermione berkata putus asa dan kembali duduk diatas kursi nya, mengamati mereka berdua secara bergantian, "Saat di dalam Kamar Rahasia. Kau menikam Basilisk dengan pedang Gryffindor. Pedang itu menyerap racun Basilisk—"
"Pedang itu hanya mengambil hal yang membuatnya kuat." Potong Harry sambil membaca halaman dari buku Hermione dengan cermat.
"Tepat itulah sebab nya—"
"Pedang nya bisa menghancurkan Horcrux." Steph berkata cepat-cepat sambil tersenyum tipis, "Itu sebab nya Dumbledore mewariskannya kepada Harry—" Steph berhenti, matanya berbinar cerah seperti Harry dan melanjutkan kata-katanya dengan begitu pelan, "kau sangat jenius Hermione!"
KAMU SEDANG MEMBACA
IDENTITY | d. malfoy
Fanfiction17+ Everyone knew, she's something... with Draco. But, you sure you want to judge them? You don't know their background. | BAHASA INDONESIA | *** 2021 © graceeen1 don't copy my story and be a smart reader.