Steph membuka mata nya yang sayu, dia dapat melihat orang-orang yang berlalu lalang, menangis-nangis dan mendekati kerumunan orang lain nya ketika mereka berlari melewati Steph yang sedang terbaring diatas matras. Dia sama sekali tidak mendengarkan bunyi ledakan-ledakan pertempuran seperti tadi lagi.
Dia bangun dan memutuskan untuk duduk sambil memegangi perut nya yang tampaknya baik-baik saja padahal seingatnya dia terkena kutukan Cruciatus yang menyakitkan seperti pedang yang menusuk punggung nya, tetapi sekarang dia tidak merasakan itu lagi.
"Apa yang kau rasakan?" Madam Pomfrey menyerahkan botol minuman air putih kepada Steph dan tampaknya dia sibuk sekali karena mengurusi korban yang luka-luka saat pertempuran.
"Agak pusing," Steph berkata parau, memijatkan kening nya, dan meraih botol minum itu dan meminum nya.
"Kau tidak merasakan gejala yang lain dari itu?" Tanya Madam Pomfrey lagi, "Mr Malfoy mengatakan kau sedang hamil. Tetapi untung nya kau tidak pendarahan karena kutukan itu hanya sebentar saja. Kusarankan agar kau pulang sekarang, dan beristirahat. Lagi pula tidak ada yang tahu jika nanti ada pertempuran lagi atau tidak nanti nya."
"Oh yeah, aku hanya pusing saja," Steph berkata sambil memijit kening nya dan sedikit memejamkan mata nya, "Aku tidak apa-apa, hanya kelelahan biasa. Kau bisa mengurus orang lain yang lebih parah dari ku."
"Baiklah," Madam Pomfrey berkata singkat dan dia berjalan pergi ketempat kerumunan orang yang luka-luka karena pertempuran tadi.
Steph beranjak berdiri dari matras nya, berjalan lurus tetapi agak terhuyung dan menabrak orang-orang yang sedang berlalu lalang di dekat nya, sangkin pusing nya kepala nya.
Dia mendekati keluarga Weasley yang berkerumun sambil menangis-nangis, membuat Steph kebingungan, dan ketika dia melihat lebih dekat lagi, dia tahu alasan dibalik air mata yang menetes di sekitar nya. Fred terbaring diatas matras, wajah nya terpeta senyuman terakhir kali nya, dan langsung saja tanpa berpikir panjang Steph masuk kedalam kerumunan itu agar bisa melihat Fred lebih jelas.
Namun ternyata bukan hanya Fred yang kehilangan nyawa nya akibat pertempuran tadi, Nymphadora dan Lupin yang juga terkapar diatas matras sambil berpegangan tangan.
Tanpa sadar Steph meneteskan air mata nya, mata nya membengkak merah, dia menutup mulut nya rapat-rapat menggunakan kedua telapak tangan nya, perasaan sedih, shock dan kecewa nya terhadap bibi nya sendiri, dan Pelahap Maut lain nya yang sudah menghabisi nyawa keluarga angkat nya selama ini, yang sudah Steph anggap sebagai rumah kedua di hidup nya.
"Ini tidak mungkin..." Steph berkata lirih, masih menutup mulut nya rapat-rapat, mata nya yang basah, membelalak shock sambil menggelengkan kepala dengan sendiri nya.
"Bagaimana bisa?" Steph berkata pelan sekali kepada dirinya sendiri di balik telapak tangan nya yang menutupi mulut nya. Rasanya dia tak sanggup untuk mendekati mayat Fred. Dia masih shock dan ingin sekali dia menghabisi bibi nya sendiri karena dia telah kehilangan salah satu orang yang dia anggap sebagai saudara nya sendiri.
"Steph," Kata suara berat itu di belakang Steph yang sedang berjalan mundur dengan tubuh gemetar.
Steph menoleh kaget dan melihat Harry yang di belakang nya, berdiri dengan wajah sulit diartikan, namun Steph tahu bahwa ini sama sulit nya bagi Harry untuk kehilangan orang disekitar nya demi melindungi nya.
"Bagaimana keadaan mu—"
Steph berlari memeluk Harry dengan erat, sambil terisak menangis di pundak nya. Begitu juga Harry yang membalas memeluk tubuh Steph dengan tangan nya melingkar di pinggang Steph dengan erat.
"Aku sangat bersalah dan minta maaf dengan semua yang Nadine lakukan kepada mu," Steph berkata dengan terisak di pelukan Harry, "Kau benar, dia memang orang yang jahat. Aku akan keluar dari rumah ku setelah aku melahirkan anak aku nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
IDENTITY | d. malfoy
Fanfiction17+ Everyone knew, she's something... with Draco. But, you sure you want to judge them? You don't know their background. | BAHASA INDONESIA | *** 2021 © graceeen1 don't copy my story and be a smart reader.