"Menurut mu, kau harus apa?" Steph berkata ketika dia tidur di pangkuan Ron yang sedang mengelus-eluskan rambut pirang keperakan gadis itu seraya Steph memandang gambar lukisan pemain bola Quidditch yang bergerak-gerak di kamar Ron.
"Kalau pendapat ku Malfoy tidak benar-benar jatuh cinta dengan mu," Ron berkata demikian membuat Steph mengangkat sebelah alisnya bingung, "Percayalah dia hanya terobsesi dengan mu, jika Malfoy benar-benar mencintai mu, dia akan memberi mu kebebasan."
"Yeah, menurut mu sampai lama dia akan terobsesi dengan ku?" Tanya Steph sambil memandang wajah Ron.
"Aku tidak tahu, tapi kau tidak usah khawatir tentang hal itu, dia hanya terobsesi, bukan jatuh cinta dengan mu—"
"Bagaimana aku tidak khawatir, Ron? Dia mengikuti ku kemana pun aku berada dan sangat mengekang ku, padahal dia saudara kembar ku. Draco benar-benar sudah tidak waras dengan terobsesi kepada kakak nya sendiri!" Gerutu Steph dengan jengkel.
"Setahu ku obsesi tidak bertahan lama, tapi kau harus hati-hati jika Malfoy tidak terobsesi lagi dengan mu melainkan dia benar-benar mencintai mu." Ron berkata dengan wajah setengah geli.
"Aku juga sudah mengkhawatirkan hal itu dari lama, Ron. Dia orang nya nekat sekali, aku tidak tahu akan menjadi sesulit ini ketika aku mendapatkan ingatan ku di masa lalu bahwa aku saudara kembar Draco," Steph berkata sambil menarik napas pelan, "Justru malah nambah masalah karena bocah tolol itu semakin terobsesi dengan ku."
"Tunggu—kau tidak membenci adik mu sendiri kan?" Ron bertanya sambil tertawa.
"Tidak, tidak mungkin. Aku hanya jengkel dengan sifat nya, tapi yeah dia tetap adik kandung ku."
"Adik kandung tersayang mu?" Ron berkata dengan nada mengejek.
"Yeah memang itu fakta nya, kan?" Steph berkata dengan ragu-ragu, dan dengan segera dia mengganti topik, "Aku mau bertanya dengan mu dari dulu, Ron—aku hanya bertanya jangan marah dengan pertanyaan ku oke?"
"Memang nya apa?" Tanya Ron dengan mengerutkan kening nya bingung.
"Kau sudah tahu dari lama sekali kalau aku bukan adik kandung mu—apakah kau pernah memiliki perasaan dengan ku, Ron? Seperti naksir dengan ku, gitu?"
"Perlu kubilang cewek super ge'er di dunia ini, adalah diri mu," Bohong Ron berkata dengan suara pedas yang dibuat-buat nya,
"Yang jadi pertanyaan ku adalah, untuk apa juga aku suka dengan cewek modelan seperti kau? Apalagi naksir, engga banget deh, tidak usah merasa spesial karena banyak laki-laki yang menyukai mu!"
Steph memicingkan mata nya curiga kepada Ron, "Aku kan cuma bertanya, kukira kau adalah pengagum rahasia ku selama ini, tapi ternyata dugaan ku salah—"
"Memang salah, ku sarankan agar lain kali tidak usah percaya diri, oke?" Ron berkata dengan jengkel, "lagi pula aku sedang naksir dengan cewek lain, kau tidak akan tahu siapa yang sedang ku sukai."
"Hermione, kan? Aku sudah tahu itu, kalian sama-sama saling suka, tetapi kenapa kalian tidak pacaran saja?" Steph bertanya membuat Ron membeku.
"Tidak, bukan Hermione maksud ku! Ada pokoknya, cewek lain, kau tidak akan kenal, aku akan mengenali nya kepada mu nanti," Ron berkata seraya membuang muka nya dari Steph, membuat Steph semakin pernasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDENTITY | d. malfoy
Fanfic17+ Everyone knew, she's something... with Draco. But, you sure you want to judge them? You don't know their background. | BAHASA INDONESIA | *** 2021 © graceeen1 don't copy my story and be a smart reader.