"Steph, maaf sekali tapi malam ini aku dan Hermione diundang harus ikut makan malam oleh Profesor Slughorn," Harry berkata dengan cemas sekali, dia sangatlah takut jika Steph mood nya menurun dan tiba-tiba marah kepadanya karena hal itu saja.
"Tapi kenapa kau tidak memberitahu ku dari awal?" Steph menatap tajam Harry, "Kau baru memberitahu ku sekarang bahwa kau benar-benar memutuskan ikut makan malam dengan Profesor Slughorn beserta murid kesayangan yang lain nya—"
"Astaga Steph, ini hanya makan malam, apa yang membuat mu khawatir?" Hermione berkata dengan sebal sekali, rasanya sudah muak sekali dengan tingkah laku Steph yang sangat posesif dengan pacar nya.
"Romilda Vane," Steph dengan mata yang setajam kilat memandang Harry, yang membuat Harry nyaris sekali ingin pergi dari ruang rekreasi sangkin ketakutan nya, "ROMILDA VANE INGIN MEMBERI HARRY RAMUAN CINTA!" Tukas Steph dengan nafas terengah-engah.
"Demi Jenggot-Merlin, kau tahu dari mana! Tidak mungkin dia berani memberi Ramuan Cinta. Itu kan terlarang di Hogwarts—"
"Tutup mulut mu, Ron," Ketus Steph yang sekarang dengan tampang yang ingin menghabisi Ron, "Semenjak Harry bertemu Kau-Tahu-Siapa di Departemen Misteri, orang-orang mengira kalau Harry adalah 'Sang Terpilih' dan yeah itu kan memang benar, fakta yang sudah tidak bisa diragukan lagi,
"Karena my dear Harry semakin terkenal, banyak cewek gatel yang mencoba mendekati pacar ku, dan kemarin aku sedang berada di toilet, dan aku menguping pembicaraan Romilda Vane bersama teman-teman nya yang berkata bahwa dia akan menyelundupkan Ramuan Cinta kepada Harry, entah dengan cara mencampur nya di dalam makanan—"
"Steph, tidak ada gunanya kau khawatir, semua orang tahu kau dan Harry berpacaran," Hermione berkata dengan sebal sekali, memutar matanya malas, "tidak ada yang mampu merebut 'my dear, my sweet heart, my sweety harry' dari mu," Hermione melanjutkan dengan suara geram sambil menirukan suara Steph yang memanggil Harry dengan sebutan 'my sweety harry'
"Yeah aku tahu itu, tapi aku perlu waspada setiap saat," Steph berkata dengan keras kepala, dan sekarang dia menatap Harry dengan lekat-lekat, "Karena jika benar si Romilda Vane nekat menyeludupkan Amortentia kepada mu, aku akan...." Steph berhenti, tak berbicara sepatah kata apapun, lalu dia menirukan orang psikopat yang membunuh korban nya dengan dan memenggal leher korban nya menggunakan tali gantung diri.
Tanpa sadar, Neville yang melihat Steph menirukan orang psikopat yang sedang membunuh korban nya, langsung saja Neville pingsan.
"Itu lebih ke ancaman biasa sebetulnya," Steph berkata dengan santai, setelah dia selesai menirukan psikopat profesional dengan teknik pembunuhan nya yang membuat Harry dan Hermione bengong.
Anak-anak Gryffindor yang sedang duduk santai sambil mengobrol dan membaca koran Prophet di ruang rekreasi menjadi ketakutan, tak berani menatap Steph dan dengan cepat-cepat mereka kembali ke kamar masing-masing.
Kecuali Ron yang sudah terbiasa dengan tingkah Steph yang sudah profesional sekali dalam hak menakuti-nakuti orang, malah sangat terhibur dengan candaan Steph dengan tertawa sekeras mungkin.
"Yeah, jadi ceritanya begini, saat musim panas 3 tahun yang lalu, Steph, Fred dan George pergi berkunjung ke London, mengintip pria yang sedang bunuh diri di bangunan tua yang tidak berpenghuni, semenjak hal itu Steph menjadi ketagihan dan lebih tertarik dengan cara Muggle menyiksa diri ataupun lawan nya dibanding dengan dunia sihir yang singkat saja untuk membunuh lawan hanya dengan mantra kutukan," Ron berkata sambil tertawa yang diikuti oleh Steph hanya terkikik malu-malu.
"Pasti kau tahu itu kan Hermione, aku sangat tertarik dengan hal itu karena menurut ku bagaimana cara Muggle gantung diri sangat menarik," Steph tersenyum dengan wajah berseri-seri sekali menatap Hermione.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDENTITY | d. malfoy
Fanfiction17+ Everyone knew, she's something... with Draco. But, you sure you want to judge them? You don't know their background. | BAHASA INDONESIA | *** 2021 © graceeen1 don't copy my story and be a smart reader.