Chapter 37 : Nadine's Good Fortune

1.4K 236 272
                                    

akuu cuma mau bilang, cerita Identity ini Villain utama yg paling pinter dan licik  banget buat memanipulasi Steph, itu selama ini adalah Nadine....

bukan voldemort ya.... jgn nge hate om botak di cerita Identity karena Voldemort cuma ngaruh 30% di cerita ini 🥰sekian terima kasih

selamat membaca!!!

***

"Nad, kurasa aku dan Ron harus segera pulang. Maksud ku kami mungkin akan kembali—"

"Tidak aku tidak mau," Ron berkata dengan tegas, ada benar nya juga sih, lagi pula Ron masih bermusuhan dengan Harry, "Sudah lah Steph, untuk sementara ini kita tinggal disini saja. Sudah paling aman, lagi pula kita sudah menaruh banyak mantra perlindungan di sekitar rumah Nadine."

Steph memandang Ron dengan kecewa, "Yeah, aku tahu itu Ron, tapi tidak enak dengan nya—"

"Tidak apa-apa, Steph, santai saja," Nad tersenyum manis dan melanjutkan kata-kata nya, "Aku sama sekali tidak keberatan memberi kalian tumpangan untuk menginap disini, bahkan sangat amat senang sekali karena semenjak ayah ku di penjara dan ibu ku meninggal, aku tidak punya teman lagi..."

"Benar kata Nadine!" Ron berkata dengan semangat, karena baru saja Nad membelikan 20 bungkus jajanan Muggle dari supermarket secara sukarela kepada Ron, "Er, kurasa kita akan menginap disini sampai akhir tahun setelah Natal?"

"Lebih dari itu juga tidak masalah, terserah pada kalian," Nad tersenyum kepada Ron yang wajah nya sudah memerah-merah berseri.

"Oke," Steph menggeleng keheranan kepada Ron, "Sementara saja oke, sampai akhir tahun. Setelah itu kita akan berpindah tempat jika suasana sudah membaik dan Pelahap Maut tidak berkeliaran lagi."

"Ide yang baik!" Ron beranjak dari sofa nya dan mematikan acara Televisi Muggle yang menayangkan film kartun, "Cepat habiskan sarapan mu, aku ingin pergi keluar mencari udara segar."

Steph pagi itu sarapan dengan hidangan dua roti bakar, kacang merah yang ditaruh di mangkuk kecil, telur mata sapi  yang di goreng setengah matang, tomat panggang dan sosis. Tak lupa sebagai minuman nya, Steph meminum jus jeruk.

Tampaknya Ron dengan Nadine cepat sekali begitu akrab. Steph begitu senang dengan itu karena menang sikap Nad sangat baik kepada mereka, Steph merasa sangat berhutang budi kepada nya.

"Yuk, kita keluar," Steph menunjukkan diri nya setelah dia sudah rapi, memakai kaos berwarna putih dengan celana panjang legging nya. Rambut pirang nya diikat rapi dan tampak cantik dengan natural, memamerkan senyuman manis nya kepada Ron dan Nad. "Bagaimana dengan mu? Apakah kau hari ini bekerja di tempat makan mu?"

"Oh tentu tidak sebenarnya," Nadine beranjak berdiri juga sambil menatap antara Ron dengan Steph, "Ini hari Minggu. Lagi pula aku bekerja paruh waktu hanya dari hari Senin sampai Jumat. Tapi sepertinya aku di rumah saja karena harus membersihkan rumah ku."

"Oke, tak masalah," Steph mengangguk mengerti dan menarik tangan Ron, "Aku mungkin tidak akan membawa tas ku karena kita hanya berkeliling. Aku meminta bantuan mu agar kau menjaga tas ku agar tidak hilang, karena isi nya benar-benar penting sekali."

"Dengan senang hati," Senyuman Nadine semakin melebar tidak wajar, tetapi tampaknya Steph tidak terlalu mempermasalahkan itu dan segera saja Steph dan Ron berjalan keluar dari rumah nya.

Senyuman Nadine menghilang dan berubah menjadi
tatapan keji, membuka sedikit mulut nya dengan jijik, ketika mengawasi mereka berdua yang sudah keluar dari pintu rumah nya.

IDENTITY | d. malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang