"T-tidak...k-kau salah paham Cedric," Steph berbisik, tersenyum dan memejamkan mata nya sangkin mabuk nya, dan tubuh nya terhuyung kedalam pelukan Cedric.
Cedric yang masih kebingungan, dia menahan tubuh Steph kedalam pelukan nya, dan menatap sebelah alis nya, seolah-olah dia meminta penjelasan kepada Draco apa maksud dari semua ini, karena tidak mungkin juga Cedric bertanya dengan Steph dalam keadaan yang masih mabuk berat.
"Yang dikatakan Skeeter itu tidak benar," Draco berkata dingin, "Aku sama sekali tidak menyukai pacar mu, aku hanya bertanya tentang suatu hal yang sangat penting tadi, dan..."
"Dan yang kau katakan benar, dia sedang mabuk berat dan saat aku mengatakan hal serius kepada nya, dia marah-marah kepada ku, Diggory."
"Aku tidak marah," Steph bergumam dengan mata yang masih tertutup sangkin mabuk nya, "Dia aneh sekali. Aku tidak kenal dia, kurasa nama nya Mal—malfuah, eh? Entah lah aku tidak peduli siapa dia, dia berkata aneh sekali, Ced—dia memaksa ku untuk jujur.."
"Memaksa mu untuk jujur?" Cedric bertanya semakin kebingungan.
Steph tersenyum memerlihatkan gigi nya dan berkata, "Dia memaksa ku untuk jujur, benar-benar pemaksaan sekali. Derrk Malfuah, berbuat kasar kepada ku...kau lihat, dia menampar wajah ku—"
"Aku tidak pernah menampar mu!" Draco menggertak marah, "Diggory, kukatakan bahwa pacar mu benar-benar sinting sekali—"
"Kau yang sinting!" Tangkas Steph yang sekarang memicingkan matanya sinis kepada Draco, sementara alih-alih Cedric semakin kebingungan.
"Dia sedang mabuk, yang dikatakan pacar mu sama sekali tidak ada benarnya." Draco berkata dengan jengkel, Cedric hanya mengangguk-ngangguk mengerti.
Dengan cepat Steph menjerit, "Jadi kau lebih percaya dia, dari pada aku, Ced? Biar aku tahu sekarang—"
"Bukan, sayang, bukan begitu.." Cedric berkata dengan sabar, "Nah lebih baik aku mengantar mu kembali ke asrama mu sekarang, biar kau tidur, ini sudah jam 1 pagi."
Steph hanya mengangguk sambil tersenyum. Satu-satu nya cara bagi Cedric untuk mengatasi Steph yang sangat mabuk adalah membawa nya kembali ke asrama.
—
Keesokan hari nya, Steph baru bangun dari tidur nya saat jam 11 siang. Ternyata bukan hanya dirinya yang bangun siang, Hermione juga tampak nya bangun lebih dulu sekitar 1 jam sebelum Steph sudah bangun tidur.
Steph merasakan pusing yang luar biasa, dan dia meraba baju tidur nya, sepersekian detik kemudian dia menyadari bahwa dia sedang memakai baju tidur motif bunga-bunga yang berwarna merah pucat.
Bukan kah dia memakai gaun putih saat pesta dansa Yule Ball kemarin malam? Lantas, kenapa dia sekarang memakai baju tidur?
Steph bergegas membuka selimut nya, mengucek-ucekkan mata nya dan melihat ke cermin, bahwa ternyata Ramuan Pelicin Rambut nya ternyata sudah memudar, dan rambut Steph kembali mengembang bergelombang.
"Hermione—apakah kau tahu, siapa yang menggantikan ku baju?" Steph bergumam dengan suara serak sambil batuk-batuk, "Maksud ku, bukan kah tadi malam aku masih memakai gaun putih?"
"Oh, yeah. Ron yang menggantikan mu baju." Hermione berkata enteng.
"Oh oke, Ron.." Steph bergumam tidak sadar. Namun 5 detik kemudian Steph melotot shock, "APA? RON? RON WEASLEY? RONALD BILIUS WEASLEY? KAU BERCANDA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
IDENTITY | d. malfoy
Fanfic17+ Everyone knew, she's something... with Draco. But, you sure you want to judge them? You don't know their background. | BAHASA INDONESIA | *** 2021 © graceeen1 don't copy my story and be a smart reader.