Steph kali ini bangun lebih awal, sekitar jam setengah lima pagi untuk belajar lagi di ruang rekreasi Gryffindor.
Dia menuruni undakan tangga dengan wajah menahan kantuk sambil membawa buku-buku nya, dan melemparkan semua buku itu di atas sofa dan mengambil posisi tempat duduk di dekat perapian yang hangat.
Sambil menguap ngantuk, Steph membuka buku Herbologi Tingkat Lanjut nya seraya dia membaca dalam hati jenis-jenis tanaman yang berkhasiat untuk menyembuhkan luka-luka penyakit.
Saat Steph sedang menghafal ulang, sesosok laki-laki bertubuh agak tinggi, rambut merah yang berantakan, dan wajah pucat nya yang memelas, berdiri di pas sekali depan tubuh Steph yang sedang duduk santai.
"Steph, aku rasa kita perlu bicara," Ron berkata dengan suara parau, "sebentar saja, bisa?"
Untuk pertama kalinya dia melihat Ron yang berubah drastis memerlakukan diri nya seolah-olah Steph adalah seorang bos yang sangat sibuk dan tidak bisa diganggu.
Steph menutup buku Herbologi nya, beranjak dari kursi malas dan berdiri tepat di hadapan Ron dengan canggung.
**flash back memories**
Steph mengusap-usapkan air mata yang tertera di wajah nya ketika dia sudah memasuki ruang rekreasi Gryffindor pada saat tengah malam, nyaris di ruangan itu hanya ada diri nya dengan Harry, Ron dan Hermione, tidak ada anak-anak lain yang sedang berceloteh m atau pun berbincang-bincang, hanya ada mereka ber empat disana.
"Kau tahu ini sudah jam berapa?" Ron berkata dengan memasang menyeringai, dan berusaha seperti seorang ayah yang sedang mengintrogasi putri nya.
"Jujur saja Steph, kami mengendap-endap keluar dari kastil hanya untuk mencari mu, kami sangat khawatir kepada mu, karena dari tadi jam tujuh, kau tidak ikut makan malam di Aula—"
"Yeah," Harry memotong kata-kata Hermione sambil menatap Steph dengan ekspresi sedikit muram, "Kami sampai mengunjungi pondok Hagrid, berpikir bahwa mungkin saja kau bersama Hagrid."
"Tetapi tidak," Ron berkata dengan suara marah membuat Harry nyaris terbelalak kaget, "Ini pasti karna Malfoy—kau berkencan dengan nya? Bukan kah sudah ku bilang, dan Mum juga peringatkan, bahwa kau tidak boleh berpacaran lagi sekarang—"
"Mrs Weasley bukan ibu kandung ku," Steph berkata dengan suara serak seraya mata abu-abu nya meneteskan air mata, "kau bukan kakak ku, Ron—aku bukan seorang Weasley."
"What?" Ketus Hermione dengan suara keras, dan tidak habis pikir, "Apa maksudnya itu? Kau mengarang cerita? Kami khawatir karena kau menghilang dari sore tadi, dan kau berkata kalau—"
"Aku di adopsi!" Seru Steph dengan marah, "Kenapa kau tidak memberitahu ku dari awal, Ron?"
Ron membeku, seluruh tubuh nya gemetar hebat, mata nya mendadak berair dan membuang muka nya dari Steph, "Memberitahu apa?"
"Memberitahu bahwa sebetulnya orangtua kandung ku—Narcissa dan Lucius Malfoy, membuang ku!"
"Tunggu—bentar—aku masih tidak mengerti," Harry mengernyitkan kening nya kebingungan, "Kau tidak sedang bercanda kan? Maksud ku, hanya saja ini tidak masuk akal. Kau tahu dari mana—"
"Aku saudara kembar Draco Malfoy! Saat umur ku enam tahun, ibu, ayah, Bellatrix Lestrange yang merupakan bibi ku, memisahkan ku dengan Draco saat di taman. Mereka membawa ku ke suatu tempat yang sampai sekarang aku tidak tahu, mereka memodifikasi ingatan ku sehingga aku tidak ingat siapa Identitas ku yang sebenarnya."
"Aku tidak habis pikir." Hermione berkata dengan tidak percaya, rasa kaget yang masih ada di benak nya, bahwa selama ini mereka berteman dengan saudara kembar orang yang paling mereka benci, Hermione melirik Harry yang sama seperti yaa seluruh tubuh nya membeku lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDENTITY | d. malfoy
Fanfiction17+ Everyone knew, she's something... with Draco. But, you sure you want to judge them? You don't know their background. | BAHASA INDONESIA | *** 2021 © graceeen1 don't copy my story and be a smart reader.