jujur nih ya , 3 hari belakangan ini gua jadi sadgirl total dan nge galau terus sama cerita gua sendiri, seolah-olah gua adalah steph:')
kan galucu weh, gua yg buat cerita malah gua yg depresot. keknya gua terlalu menghayati sampe2 nge hate ginny rl 😭🤸🏻.astaghfirullah gua:')
selamat membaca!
***
"Steph—astaga maaf, ini tiara mu ada di bawah tempat tidur George." Ron menyodorkan tiara mahkota kristal berlian yang berkilauan kepada Steph yang baru saja memasuki tenda yang dipenuhi oleh tamu-tamu yang banyak sekali, tetapi yang paling mencolok adalah Bill dan Fleur yang sedang berdansa di tengah-tengah.
"Tempat tidur George," Steph mengerutkan keningnya bingung sementara dia menganbil tiara mahkota kristal itu dari tangan Ron dan menaruh nya diatas kepala nya, "Bagaimana bisa?"
"Panjang ceritanya," Ron berkata sambil nyengir kepada Steph, "Awalnya Ginny mengira itu bukan milik mu, karena dia pikir tak mungkin kau punya tiara mahkota secantik itu. Fred dan George akhirnya memutuskan untuk menjual nya di toko lelucon Weasley nanti, nah apanya itu mereka menaruhnya di bawah tempat tidur George. Untunglah aku datang dan berkata kepada mereka kalau tiara mahkota itu milik mu, mereka tampak kelihatan tak percaya, dan akhirnya dengan terpaksa mereka mengembalikan tiara itu."
"Yeah mereka tidak tahu bahwa tiara mahkota kristal yang berkilauan cantik seperti ini merupakan kado ulangtahun dari Mum khusus kepada ku," Kata Steph agak menyombongkan diri,
"Kalau Ginny tahu sudah pasti dia iri kepada ku, karena tiara ini harganya tidak murah."
"Apanya itu aku tidak berani memberitahu Ginny," Ron berkata agak sedikit tidak nyaman, "Mungkin saja dia akan marah besar, kau tahu—Mum tidak pernah memberi kado ulangtahun sebagus milik mu, apalagi tiara kristal seperti itu."
"Kasihan sekali dia ya," Steph memandang Ginny dari kejauhan dengan senyuman smirk nya, "Kau pasti kecewa dengan adik kandung mu, Ron. Ginny berpacaran dengan mantan ku, Harry."
Ron kentara kaget sekali dengan apa yang dikatakan Steph bahwa Ginny berpacaran dengan Harry.
Steph mengawasi wajah merah Ron, dan dengan segera Steph tertawa keras, "Mungkin itu adalah sebagian dari balas dendam nya kepada ku, mengapa Mum dan Dad lebih sayang dengan putri angkat nya daripada putri kandung nya sendiri."
"Ada apa dengan mu?" Ron bertanya dengan wajah
tidak percaya atas sikap Steph yang semakin kesini semakin berubah, "Kau bertengkar dengan Ginny? Ada masalah apa? Apakah itu terjadi karena kau belum move on dengan Harry—""Memang!" Potong Steph menatap tajam Ron, "Kau seharusnya tau, Ginny sudah merebut Harry dari ku, yang sama saja itu berarti dia merebut sumber kebahagiaan ku."
"Mungkin kau harus tau hal ini Steph," Ron berkata dengan suara yang hampir terdengar seperti bisikan, dan menarik tangan Steph untuk keluar dari kerumunan orang-orang yang sedang berdansa di pesta pernikahan Bill dan Fleur itu.
Mereka berdua keluar dari tenda itu dan memilih tempat yang cukup sepi dan tidak ada banyak orang kecuali kakek-kakek yang sedang minum Butterbeer nya sambil menghangatkan diri di dekat perapian yang mereka buat di atas tanah rerumputan.
"Ada apa?" Steph menepis tangan Ron ketika mereka sudah menjauh dari kakek-kakek itu dan mengambil 2 kursi untuk duduk di depan tenda belakang yang sepi, "Kau mengajak ku kesini, jujur saja ini membuat ku kedinginan." Gerutu Steph sambil meraih syal abu-abu nya yang merupakan pemberian nenek nya 2 tahun yang lalu.
Selagi Ron mengawasi Steph yang memakai syal abu-abu nya untuk menutupi belahan gaun nya yang terlalu terbuka, dan segera saja dia berkata, "Mungkin jika kau berharap bahwa Harry adalah sumber kebahagiaan mu, itu salah total, Steph." Kata Ron dengan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDENTITY | d. malfoy
Fanfiction17+ Everyone knew, she's something... with Draco. But, you sure you want to judge them? You don't know their background. | BAHASA INDONESIA | *** 2021 © graceeen1 don't copy my story and be a smart reader.