.
.
.Jihoon keluar dari ruang siarannya. Matanya fokus pada layar ponsel. Lorong ruangan gelap dan sunyi, hanya berisi suara ketikan dari ponsel Jihoon.
Jihoon berdecak kesal. Ponselnya berbunyi. Ditelpon oleh pria manja yang tidak pernah berhenti menggangu ketenangannya.
"Iya! Bawel! Gue ke sana!" Ucapnya sambil mengaitkan kunci motornya.
"Jihoon lama banget!! Nanti kalo gue diculik om-om salahin lo ya! Bodo!"
"Bacot deh! Ini gua jalan! Ga ada yang mau nyulik lo juga! Badan segede gaban! Makan sendiri aja ga bisa ngerepotin doang bisanya!"
"Ih! Park Jihoon anj--"
Belum genap ucapan orang yang disebrang terucap. Jihoon menghentikan panggilan dengan cepat.
"Bawel!" Gumam Jihoon sambil mengerucutkan bibirnya.
Jihoon kini sedang sibuk merapihkan lembar-lembar proposalnya di atas meja bar. Pria di hadapannya menatap sebal. Selalu saja begitu saat mereka bertemu.
"Salah gue apa lagi, Kyu? Ga cape ngeliatin wajah tampan gue ini?" Ucap Jihoon dengan masih menatap lembaran intens.
"Gue bilang, berenti ngeradio!" Ucap Junkyu sambil melipat dada di depannya.
Jihoon tertawa pelan, "Emang kenapa? Toh gua ngeradio minggu malem,"
Junkyu memukul meja pelan, "Justru itu! Gara-gara lo ngeradio hari minggu, gue jadi ga ada yang anter jemput!"
Jihoon bergidik, menyesap minumannya. "Ya, cari pacar lah! Dulu pas lo masih pacaran sama Haruto ga ada ribet-ribet gangguin gua!"
Junkyu membulatkan matanya, bisa-bisanya pria sinting di hadapannya mengungkit mantan?! "Heh! Itu sebelum negara api menyerang, ya! Anjing banget lo bawa-bawa mantan!"
Jihoon tertawa terpingkal-pingkal mendengar gerutuan sahabatnya sejak SMA. Junkyu menoleh sebal, memesan minuman lagi.
Setiap malam Junkyu mengajaknya ke bar, pasti akan berujung pada tempat yang sama.
Apart Junkyu.
Jihoon membanting Junkyu kasar ke kasur king size. Junkyu yang setengah mabuk beraduh kesal. Menatap Jihoon dengan tajam.
Jihoon menggeleng pelan, "Ini anak, udah ga kuat minum. Sok nambah lagi!" Gumamnya sebelum melangkah pergi.
Tangan Jihoon di tahan. Jihoon menoleh cepat, tak berenti menggerutu dalam hati.
"Jangan pergi, please." Rengek Junkyu dengan mata yang berkaca-kaca.
Jihoon menghela napas lalu memilih untuk duduk di samping Junkyu. Mengalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bling Like You - HoonSuk
FanfictionBukan karena hatinya lemah. Tapi, Memang suaranya seperti bara api yang menerangi semua kegelapan dalam hidupnya. Seorang pendengar radio tua yang sudah hampir kehilangan semangat, bahkan hidupnya, namun berhasil dibuat jatuh cinta oleh penyiar radi...