.
.
.Jaehyuk masih saja berkaca-kaca menangis memeluk Mashiho. Jihoon membuat coklat hangat untuk mereka bertiga.
"Mashi! Pokoknya mulai besok kalo mau kamana-mana bareng aku!"
Mashiho tak bisa berhenti tersenyum, "Iya, padahal aku gini doang loh ga parah-parah banget. Kamu mah lebay!"
Jihoon datang dengan wajah kesal, "Apanya yang gini doang? Gitu doang bisa buat Kakak jantungan jungkir balik salto treak-treak."
Mashiho tertawa, "Lebay banget sih kalian,"
"Kita ga lebay!" Teriak Jaehyuk dan Jihoon hampir bersamaan.
"Kamu itu emang harus diperhatiin banget. Tergores dikit aja ga boleh! Ini pake patah segala tangannya! Bener kata Bang Jihoon, bisa gila aku!" Jaehyuk melanjutkan ke-lebay-an Jihoon.
Mashiho menatap Jihoon yang mondar-mandir membawa coklat hangat ke ruang tv. "Ka? Kakak ga jadi ketemuan sama orang? Emang udah bilang?"
Jihoon membulatkan matanya, teringat Hyunsuk dan toko bunga. Dia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 10 malam. Dia berdecak sebal dan berlari kecil ke kamarnya. Mengambil ponsel dan segera mencari nama Choi Hyunsuk di sana.
Tut~ tut~
Suara dering ponsel membuat Jihoon gugup. Lama dering ponsel berbunyi, namun akhirnya Hyunsuk mengangkatnya juga.
"Halo? Selamat malam? Ini Jihoon?" Sapanya dengan suara parau.
"Malam Hyunsuk. Maaf. Tadi ade aku kecelakaan, aku ga sempet buat bilang kamu dulu tadi. Aku seharusnya bilang dulu, maaf ya. Padahal tadi aku udah sampe juga. Kita bisa reschedule ketemuannya?"
"Ka-kamu ga perlu minta maaf, Ji." Hyunsuk menjawab dengan suara bergetar.
"Eh? Hyunsuk? Aku bener-bener minta maaf ga kabarin kamu dulu. Maaf, ya. Jangan nangis, dong." Ucap Jihoon pelan.
Hyunsuk terdengar seperti menangis di sebrang sana, "Aku kira, kamu ga mau ketemu sama aku. Aku takut kamu ga mau temenan sama aku,"
Jihoon terkejut mendengar ucapan Hyunsuk, "Ya ampun, engga, Suk. Kita bahkan belum pernah ketemu, dari mana aku bisa nge-judge aku ga mau temenan sama kamu."
"Aku takut kamu ga mau temenan sama aku karna ngeliat toko bunga itu,"
Jihoon tertawa pelan, "Hyunsuk, toko bunga kamu cantik banget. Aku justru mau kenal kamu lebih jauh karna toko bunga itu. Pasti pemiliknya jauh lebih cantik,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bling Like You - HoonSuk
FanfictionBukan karena hatinya lemah. Tapi, Memang suaranya seperti bara api yang menerangi semua kegelapan dalam hidupnya. Seorang pendengar radio tua yang sudah hampir kehilangan semangat, bahkan hidupnya, namun berhasil dibuat jatuh cinta oleh penyiar radi...