.
.
.Hari minggu pukul tujuh malam, rutinitas Jihoon adalah ke studio radionya. Di sana ada Yedam yang sibuk menyoret-nyoret kertas di atas meja. Dia menyapa Jihoon yang wajahnya masih murung dan kusam.
Yedam terkekeh, "Buset, Bang. Kayak abis diputusin aja lo,"
Jihoon hanya menunduk lesu, "Iya kayaknya," ucapnya pelan.
Ekspresi wajah Yedam berubah, "Bang? Lo gapapa? Bisa ngeradio hari ini?" Tanya Yedam yang sedikit khawatir.
Jihoon memaksakan senyumnya, dia mengangguk pelan. "Gua bisa, tapi bintang tamu kita ga bisa. Maaf, Dam. Gua baru ngomong sekarang,"
Yedam menunduk lesu. Dia menepuk pundak Jihoon pelan, menenangkan, sembari memberi isyarat itu bukan masalah besar. "Gua bikin plan B juga kemaren, Bang. Tapi mungkin bakalan banyak improvisasi aja, sih. Yang penting lo gapapa, kan?"
Jihoon mengangguk lagi, kali ini lebih mantap.
Hyunsuk ragu-ragu menyalakan radio. Dia mengetuk meja gelisah. Bahkan dia membiarkan teh hangatnya mendingin di sampingnya. Alarmnya berbunyi, tanda Bling Radio akan segera mulai. Hyunsuk meraba-raba dan segera menyalakan kameranya.
Hyunsuk tidak bergeming. Di balik radio terdengar suara Jihoon yang ceria, seperti biasanya. Tapi sekarang suaranya sedikit serak dan terdengar kelelahan.
"Jadi hari ini kita adain event spesial. Kita open QnA dadakan dari live chat,"
"Dadakan kayak tahu bulet aja, Kak"
Jihoon membaca salah satu komentar, lalu terkekeh. Jihoon terus membawa suasana senyaman mungkin. Meskipun suasana hatinya tidak senyaman itu.
Hyunsuk memeluk lututnya. Dia berbohong jika tidak memikirkan Jihoon. Dia merasa sangat buruk mengatakan itu pada Jihoon. Tapi, dia jauh merasa buruk karena berbohong pada perasaannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bling Like You - HoonSuk
FanfictionBukan karena hatinya lemah. Tapi, Memang suaranya seperti bara api yang menerangi semua kegelapan dalam hidupnya. Seorang pendengar radio tua yang sudah hampir kehilangan semangat, bahkan hidupnya, namun berhasil dibuat jatuh cinta oleh penyiar radi...