.
.
.Jihoon menghabiskan dua malam untuk berbaring di bangsal rumah sakit. Rasanya dia sudah tidak lagi punya gairah untuk hidup. Untungnya, Hyunsuk selalu meneleponnya setiap malam.
"Iya, Sayang. Besok pagi aku udah bisa pulang." Ucap Jihoon pada ponselnya.
"Yey! Besok pagi aku buatin sarapan. Kamu mau apa?" Tanya Hyunsuk dengan sangat antusias.
Jihoon terkekeh, sebenarnya dia tidak punya napsu juga buat makan. "Umm, apa ya, terserah deh."
Di seberang sana Hyunsuk mendengus, "Jihoon! Jangan kayak cewe pms apa-apa terserah, ya!" Jawabnya kesal.
Jihoon tertawa. Ya ampun, dia kangen banget liat Hyunsuk marah-marah gemes kayak gini. "Yaudah. Kalo gitu, aku mau sandwich!"
Hyunsuk kembali berseru antusias. "Oke! Mau isi apa? Awas! Jangan jawab terserah lagi!"
Jihoon terkekeh lagi, "Pokoknya yang biasa kamu buat."
Cukup lama mereka diam. Sebenarnya bukan karena topik pembicaraan habis. Jihoon memilih diam, karena sebenarnya dia merasa sangat bersalah membohongi Hyunsuk. Hyunsuk pun diam, karena sebenarnya dia juga tau ada yang Jihoon sembunyikan darinya.
"Oh iya, Suk! Gimana tadi konsul sama Kak Doynya?" Tanya Jihoon memecah keheningan.
"Kayak biasanya, Kak Doyoung selalu asik. Aku juga tadi dianterin sama Junkyu." Ucapnya sambil terkekeh. Jihoon hanya mendengar suaranya, tapi dia bisa membayangkan betapa manisnya Hyunsuk di sana.
"Sama Junkyu?"
"Iya! Oh iya, kemarin kan hujan, Ji. Dan aku udah ga takut sekarang!" Ucapnya lagi dengan antusias yang sama.
"Wah! Pinter! Besok pagi aku kasih hadiah!"
Hyunsuk diam, "Hadiah apa?"
Jihoon terkekeh, "Hadiah kiss~"
Hyunsuk menggerutu, "Ihh! Daripada ngegombal mending kamu nanya gimana bisa aku ga takut!"
Jihoon tertawa pelan, "Iya, iya, emang kenapa Hyunsuk pinter bisa ga takut?"
"Kak Doyoung pernah bilang, kalo nanti perasaan takutnya muncul, kita harus lawan ketakutan kita sendiri. Trus Kak Doyoung saranin aku dengerin lagu sambil memikirkan hal-hal yang aku suka," jelasnya dengan semangat.
"Ya ampun, pinter banget pacar aku. Pasti kamu mikirin aku, kan?" Tanya Jihoon kepedean. Tapi emang bener, sih.
Hyunsuk terkekeh, "Iya! Aku dengerin lagu yang biasa kita dengerin pake earphone itu!"
Jihoon tertawa pelan. Hyunsuk tak biasanya sangat bersemangat saat larut malam seperti ini. Biasanya dia sudah tak kuasa menahan kantuk.
"Jihoon, aku kangen banget banget sama kamu." Ucap Hyunsuk tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bling Like You - HoonSuk
FanfictionBukan karena hatinya lemah. Tapi, Memang suaranya seperti bara api yang menerangi semua kegelapan dalam hidupnya. Seorang pendengar radio tua yang sudah hampir kehilangan semangat, bahkan hidupnya, namun berhasil dibuat jatuh cinta oleh penyiar radi...