.
.
.Jihoon memarkirkan motornya di basement kantornya. Jihoon sebenarnya masih kepikiran dengan keadaan Junkyu semalam. Dia mengusap tengkuknya karena kelelahan. Semalam dia kurang tidur karena itu.
Jihoon berjalan pelan menuju ruangan divisinya. Beberapa karyawan lain menyapanya ramah. Jihoon membalas ramah.
"Senyum dulu dong sebelum bertemu bos baik hati! Semangat ya, meetingnya!" Ucap Haechan sambil menarik kopi instan dari tangan Jihoon.
Jihoon memutar bola matanya malas. Dia kembali menyodorkan kartu karyawannya di atas sensor vending machine. Memilih minuman yang dia inginkan sedetik kemudian minumannya keluar dari mulut mesin.
"Jiun!!!" Suara cempreng Junkyu terdengar nyaring dari luar ruangannya. Rekan-rekannya tampak terkejut mendengarnya. Begitu juga dengan Jihoon.
Meetingnya ancur total. Semua rancangan mereka ditolak oleh si Bos Baik Hati. Mereka harus mengulang rancangan, dengan deadline yang sangat singkat. Rekan-rekannya menatap Jihoon sebal.
Bukan, mereka bukan rekan-rekan menyeramkan yang kalian pikirin. Tapi siapa yang ga bete kalo keadaannya kayak gini? Jihoon pun ikutan bete.
"Jiun!" Panggil Junkyu lagi setelah membuka pintu tanpa mengetuk pintu.
Jihoon membanting pulpen sebal, lantas menarik Junkyu keluar ruangan. Pergi ke lorong sepi yang jauh dari ruangan divisinya.
Junkyu menyengir, menunjukkan gummy smile-nya yang manis. Jihoon berkebalikan, menatap Junkyu tajam sambil berkacak pinggang.
"Kyu! Please. Minggu ini aja jangan aneh-aneh. Rancangannya ancur semua. Temen-temen gua juga lagi pusing. Lo ga usah minta macem-macem sama gua,"
Junkyu menggeleng. Dia menatap Jihoon lekat, lalu menarik Jihoon untuk mempertemukan bibir mereka.
Jihoon mendorong Junkyu kuat ke tembok. Junkyu beraduh kencang, dan menatap Jihoon sebal.
"Apaan sih lo?!" Jihoon mengancam lebih dulu.
"Ini, kan? Ini kan yang lo mau? Gue cium secara sadar?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bling Like You - HoonSuk
FanfictionBukan karena hatinya lemah. Tapi, Memang suaranya seperti bara api yang menerangi semua kegelapan dalam hidupnya. Seorang pendengar radio tua yang sudah hampir kehilangan semangat, bahkan hidupnya, namun berhasil dibuat jatuh cinta oleh penyiar radi...