- Monopoli -

5.8K 1.1K 272
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Jihoon memijat kepalanya pelan. Rancangannya berhasil diterima oleh bos baik hati, yang artinya dia harus mengerjakan project besar-besaran untuk tiga bulan ke depan.

Sejujurkan kepeningannya bukan karena itu. Pikirannya sekarang berpusat pada Hyunsuk.

Semalaman Jihoon tidak bisa tidur. Sebenarnya itu hal lumrah untuk Jihoon, tapi malam itu berbeda. Dia memikirkan Hyunsuk yang baru saja ia kenal, sampai mengganggu tidurnya. Hyunsuk benar-benar memonopoli pikirannya.

"Yaudah, Mas. Tolongin ya, malem ini bisa, kan? Aku tungguin ya, Mas." Ucap Haechan, divisi mondar-mandir yang cerewet itu.

"Buset dah, Ji. Itu muka tertekan banget kayaknya. Matanya udah item kayak panda," ledeknya saat melihat Jihoon yang terlihat pening memijat kepalanya.

Haechan berpamitan dan menutup pintu pelan. Yuta, kepala divisinya, me-notice Jihoon yang terlihat awur-awuran.

"Kenapa lu, Ji?" Tanyanya sambil tertawa pelan.

"Itu kerjaan dikerjain bukan dipelototin. Mana takut dia ama lu," lanjutnya lagi bercanda. "Udah sana, bikin kopi dulu gih. Ga usah pusing-pusing banget mikirin kerjaan, ngerjainnya bareng-bareng ini," Jihoon mengangguk dan berdiri menuju dapur.

Jihoon menatap air kopi yang dia aduk. Cukup lama dia mengaduk kopi sampai buih-buih di permukaannya terlihat. Pikiran Jihoon benar-benar hanya sedang berpusat pada Hyunsuk sekarang.

Dia lagi apa...

Dia lagi sama siapa...

Dia ada yang ajak ngobrol ga...

Pikiran-pikiran seperti itu, namun semakin lama, semakin dalam, seperti,

Kira-kira dia kenapa bisa sampe kayak gitu ya...

Apa mamanya di rumah juga baik-baik aja....

Apa dia makan enak minggu ini...

Apa dia ga ketakutan...

Jihoon ingin menangis rasanya sekarang. Masalahnya, ini jauh dari yang dia pikirkan. Rasanya sangat aneh, perasaannya sangat aneh. Jihoon semakin ingin mengenal bila perlu menemani Hyunsuk selamanya.

"Woi!" Teriak Haechan tepat di samping telinganya. Suaranya yang cempreng membuat telinga Jihoon tidak berfungsi beberapa saat.

Jihoon hanya menggeleng sabar. Sebenarnya itu bukan tipe Jihoon banget, membiarkan Haechan menjailinya seenak jidat. Tapi Jihoon lagi ga mood banget buat nanggepin Haechan yang rese minta ampun.

Bling Like You - HoonSukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang