.
.
.Jihoon mendengar sayup-sayup suara mesin yang berbunyi. Mesin pendeteksi aktivitas jantung itu terus berbunyi konstan di sampingnya. Selang panjang terpasang di hidungnya.
Jihoon akhirnya membuka mata setelah 32 jam tertidur. Dia menatap tangannya yang tertancap selang infus. Di sampingnya ada Haechan yang tertidur pulas.
"Hyunsuk," ucap Jihoon pelan. Bahkan hampir tidak terdengar oleh semut sekalipun.
"Hyun--"
Haechan menguap, merenggangkan tubuhnya. "Aduh, pinggang gue encok," ucapnya yang belum menyadari jika Jihoon sudah sadar.
"Hyunsuk," ucap Jihoon lagi yang kini lebih terdengar dari sebelumnya.
"HAH!! JI?! UDAH BANGUN?! YA AMPUN GUA KAGET!" Seru Haechan yang sangat berisik.
"Hyunsuk, dimana?"
Haechan tidak mendengarkannya, dia segera menekan tombol darurat. Memanggil doktor atau perawat yang berjaga.
Satu jam setelahnya, Jihoon sudah bisa duduk. Dia bahkan sudah bisa terkekeh, menertawakan Haechan yang sangat dramatis.
"Ya ampun, Ji. Bisa-bisanya lo ngeledekin gua pas lagi kayak gini." Ucapnya sambil menatap Jihoon sinis.
"Lagian, lo kebanyakan nonton sinetron, ah! Gua bukan koma ya anjir! Itu namanya di bawah pengaruh bius!" Ucap Jihoon sambil tertawa. Setelahnya dia mengeluh sakit. Sekujur tubuhnya masih nyeri dan ngilu.
"Hyunsuk beneran gapapa, kan?" Tanya Jihoon lagi.
"Lo udah nanya lima belas kali, Ji, serius. Ga percaya banget sih sama gue!" Ucap Haechan kesal.
"Tapi beneran gapapa, kan?"
"Ya ampun, udah enam belas kali! Sekali lagi gua cium lu!" Gerutu Haechan.
"Lo belom bilang iya dari tadi, Can. Gua khawatir." Ucap Jihoon sambil terbatuk.
"Lo bisa liat sendiri nanti. Sembuh dulu makanya." Ucap Haechan singkat. Dia mengambil ponselnya, seperti menghindari obrolan dengan Jihoon.
"Hyunsuk kenapa?" Tanya Jihoon lagi, ekspresinya menjadi datar.
"Ji, lo tau ga siapa orang di balik semua ini?" Tanya Haechan mengalihkan pembicaraan.
Jihoon tidak menjawab, dia masih menatap Haechan tajam.
"Gue,"
"Tapi boong! Ahahaha!"
Haechan tertawa puas. Tapi wajahnya langsung berubah ketika tidak mendapat respon baik dari Jihoon.
"Iya, Hyunsuk kenapa-napa." Ucapnya lagi sambil menunduk.
"Lo harus liat sendiri nanti." Ucap Haechan lagi.
Jihoon mengambil langkah untuk beranjak bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bling Like You - HoonSuk
FanfictionBukan karena hatinya lemah. Tapi, Memang suaranya seperti bara api yang menerangi semua kegelapan dalam hidupnya. Seorang pendengar radio tua yang sudah hampir kehilangan semangat, bahkan hidupnya, namun berhasil dibuat jatuh cinta oleh penyiar radi...