- Akhir Menyedihkan -

3.1K 524 131
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Saat hari ulang tahun Hyunsuk...

Jihoon melangkah santai di lorong rumah sakit. Rumah sakit selalu ramai saat weekend. Terlihat anak kecil yang berlarian dan orang tuanya yang sibuk melarang ini itu.

Jihoon menuju monitor kecil seukuran tab. Menekan daftar tunggu dengan nama dokter spesialis penyakit dalamnya. Sedetik kemudian, keluar kertas kecil dari bawah monitor, menunjukkan nomor 351, nomor antreannya.

Jihoon duduk di salah satu bangku kosong. Di sampingnya ada seorang ibu yang sibuk menatap anaknya. Jihoon dapat menyimpulkan, anak itu baru saja lahir beberapa minggu lalu. Kulit bayi itu masih kemerahan, matanya juga masih menyipit, giginya juga tidak terlihat saat dia tertawa.

Ibunya tampak memainkan mainan di tangannya, mengajak sang bayi tertawa. Saat bayinya tertawa, sang ibu juga ikut tertawa, begitu pula Jihoon yang memperhatikan sejak tadi. Melihat seorang ibu yang bermain dengan anaknya selalu bisa membuat hatinya menghangat.

"Umur berapa, Bu?" Tanya Jihoon ramah.

"Baru sebulan, Mas." Ibu itu menjawab dengan senyum manisnya.

"Lucu banget, Bu. Laki-laki atau perempuan?" Tanya Jihoon lagi.

"Laki-laki, Mas." Lanjut sang ibu lagi sambil mengusap-usap pipi anaknya yang seperti kapas itu.

"Pasti mirip ayahnya ya, Bu. Ganteng. Bisa jagain ibunya juga kalau udah besar," lanjut Jihoon sambil tersenyum simpul.

"Ah, iya. Hubungan saya dengan suami saya ga baik, tapi anak ini jadi berita baik buat kita berdua. Dia bener-bener malaikat kecil."

Jihoon mengangguk-angguk. Mereka akhirnya saling bercerita. Ibu itu bercerita banyak hal, termasuk tentang bagaimana rasanya menjadi seorang ibu untuk pertama kalinya. Jihoon juga bercerita tentang panti asuhan. Tentu saja hal-hal yang menyenangkan. Dia tidak ingin menggores hatinya lagi dengan semua kisah masa lalunya.

"Masnya dari umur berapa di panti asuhan?"

Jihoon mencoba mengingat-ingat, "Ah, saya pernah denger dari umur enam tahun, tapi saya juga ga inget jelas." Jawab Jihoon sambil tertawa.

Nomor urut Jihoon sudah keluar. Nomornya disebut oleh pengeras suara. Jihoon berpamitan ramah pada ibu dengan seorang anak itu. Dia menuju kasir yang tertuliskan nomor antreannya.

"Tuan Park, nomor antrian bisa dicetak di monitor nomor sepuluh. Surat check up terakhirnya diambil setelah pertemuan dengan Dokter Na, ya." ucap petugas kasirnya dengan ramah.

Jihoon kembali mengantre di depan ruangan Dokter Na. Dokter Na adalah kekasih dari Jeno, Dokter Na Jaemin. Tentu saja sebelumnya dia tau jelas siapa Na Jaemin, jauh sebelum Jeno mengenalkannya. Haechan dengan heboh bercerita jika dia mengungkapkan perasaannya pada Jeno saat Jeno sudah memiliki status dengan Jaemin.

Bling Like You - HoonSukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang