Bukan karena hatinya lemah.
Tapi,
Memang suaranya seperti bara api yang menerangi semua kegelapan dalam hidupnya.
Seorang pendengar radio tua yang sudah hampir kehilangan semangat, bahkan hidupnya, namun berhasil dibuat jatuh cinta oleh penyiar radi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Minggu malam kali ini adalah minggu malam yang berbeda untuk Hyunsuk. Jika biasanya dia mendengarkan radio di rumah sambil minum teh hangat. Sekarang dia mendengarkannya langsung dari studio rekaman. Tawa Jihoon terdengar lebih nyata sekarang.
Setelah rekaman berakhir pun terasa sangat berbeda. Pada malam biasanya, Hyunsuk pasti akan langsung memejamkan mata berharap mimpi indah. Sekarang dia terasa seperti sedang mimpi indah, masalahnya dia tengah menikmati angin malam sambil memeluk Jihoon.
Jihoon terkekeh, "Erat banget meluknya, ga akan kemana-mana kok akunya,"
Hyunsuk menenggelamkan wajahnya di bahu Jihoon. Sepertinya itu menjadi hobi barunya sekarang.
Sebelum pulang, mereka mampir beli nasi goreng Mang Yanto. Buat yang penasaran, sambil nunggu Mang Yanto bikin nasi goreng pesanannya, mereka sambil pegangan tangan, loh. Sampe Mang Yanto ngeledekin Jihoon abis-abisan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cio! Kakak pulang!" Seru Jihoon dan langsung dihampiri seseorang yang memeluknya erat.
"Aaa! Jiun! Kangen banget!" Ucap Junkyu. "Kita uda berapa abad ga ketemu!" Lanjutnya melebih-lebihkan.
Jihoon terkekeh, "Lebay deh lo!"
Wajah Junkyu yang awalnya sumringah melihat kehadiran Jihoon, langsung berubah 180 derajat setelah melihat tangan Jihoon yang bertautan dengan tangan di sampingnya.
