- Selama Itu -

2.5K 476 37
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Jihoon melangkah mantap di lorong rumah sakit. Dia sudah mengurus surat-suratnya, meskipun mentalnya belum sepenuhnya ia urus, tapi semua sudah siap.

Sebelum terapi tahap pertama, dia harus melalui beberapa kali check up. Belakangan ini, dia juga merasa tubuhnya lebih sehat. Jaemin benar, dia memang harus optimis dan terus bersugesti bahwa dirinya sehat-sehat saja.

Jihoon membuka ruangan Jaemin pelan, terlihat wajah Jaemin yang sangat sumringah. Dia senang karena makin hari, Jihoon semakin menemukan keoptimisannya. Dia melepas jas putih prakteknya dan menggantungnya di samping meja kerjanya.

Ini sudah larut malam, jadwal praktek Jaemin sudah selesai. Namun suara sepatu mereka masih menggema di lorong rumah sakit yang sudah sepi. Sebelum melanjutkan terapi di kota seberang, mereka memutuskan untuk berbincang sebentar di kantin rumah sakit.

Jaemin memesankan Jihoon teh herbal yang terkenal dapat menyembuhkan insomnia dan menenangkan stres. Mereka saling diam, menyesap teh bersamaan. Bukan karena canggung, entah kenapa Jihoon benar-benar gugup.

"Jadi, lo ga kasih tau Hyunsuk?" Tanya Jaemin sebagai pembukaan. Jihoon menghela napas pelan, semua orang menanyakan hal ini.

"Udah dong, Na. Udah belasan orang yang nanya itu hari ini," jawab Jihoon yang kembali menyesap tehnya.

Jaemin tertawa pelan, menghela napas panjang. Ikut menyesap tehnya. "Gue sih ga masalah. Toh lo bakalan sembuh, kan? Tapi masalahnya, apa lo tega bohongin Hyunsuk selama itu?"

Jaemin terdiam sebentar, dia menatap Jihoon intens. Yang ditatap justru menghindari kontak mata. Ya, jelas dia tidak tega. Tapi dia sudah ribuan kali bilang, kan? Dia tidak ingin Hyunsuk bersedih. Tolong siapapun jangan buat Jihoon bimbang, lagi.

Jaemin menyesap tehnya lagi, "Kalo emang keputusan lo itu, yaudah, jangan bingung, Ji. Tapi jangan sampai Hyunsuk tau kondisi lo dari mulut orang lain. Lambat laun, lo sendiri yang harus jelasin ke Hyunsuk, tentang kondisi lo, atau bahkan alasan kenapa lo harus bohong selama itu."

Jihoon menelan ludah dalam. Jaemin adalah orang yang sangat lembut, bahkan tutur katanya saja dapat menyejukkan hati. Tapi entah kenapa kali ini auranya seperti orang yang mengintimidasi dan penuh peringatan.

Jihoon menatap teh di meja lekat. Dia menghela napas panjang. Jaemin memang benar, apakah dia sanggup membohongi Hyunsuk selama itu? Kali ini dia memang hanya pergi dua sampai tiga hari. Tapi tidak tau berapa lama yang dia butuhkan untuk terapi selanjutnya.

"Sekarang lo harus istirahat, besok siang kita udah harus siap." Ucap Jaemin sambil menghabiskan tehnya dan membunuh suasana yang canggung. Kali ini memang canggung, seperti kembali diselimuti rasa bimbang dan takut yang berlebih.

Jihoon kini sudah sampai di apart yang terlihat sangat ramai itu. Sejujurnya, dia itu ingin pergi terapi atau pergi berlibur, sih? Semua orang tampak heboh mengurus semua keperluannya.

Bling Like You - HoonSukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang