- Baik-baik Saja -

2.5K 455 57
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Kak Jihoon! Bangun! Ayo kita ke rumah sakit!" Teriak Mashiho dari arah dapur.

Mashiho sekarang sedang belajar masak. Meskipun dalam sebulan ini dia baru menguasai nasi goreng ala kadarnya. Tapi itu lebih baik daripada hanya telur mata sapi setiap pagi, kan?

"Kak Jihoon! Oke! Oke! Sepuluh menit lagi, ya!" Teriak Mashiho lagi.

Aroma nasi goreng sudah menyeruak di meja makan. Asap yang mengepul di atasnya menambah napsu makan siapapun yang melihatnya. Mashiho memuji dirinya sendiri. Juga tersenyum bangga melihat dua porsi nasi goreng yang sudah tertata rapih.

"Kak Jihoon!" Teriak Mashiho lagi sambil berjalan menuju kamar Jihoon.

Mashiho menghela napas panjang. "Haduh! Ini yang Kakak siapa, sih? Kok Kak Jihoon masih aja tidur." Ucapnya lagi saat melihat Jihoon yang masih meringkuk di dalam selimut.

"Kak Jihoon! Bangun!" Ucap Mashiho sambil menggoyang-goyangkan tubuh Jihoon.

Tangan Jihoon terjatuh dari dadanya. Jantung Mashiho rasanya ingin berhenti. Jihoon tidak sekebo ini. Mustahil Jihoon tidak bangun mendengar teriakannya.

"Kak! Kakak!!" Teriak Mashiho yang mulai panik.

"Kak Jihoon! Kak! Bangun, Kak!"

Mashiho terduduk. Dia bahkan tidak sanggup menyentuh kulit kakaknya. Bagaimana jika tubuhnya sudah dingin? Bagaimana jika jantungnya sudah tidak berdetak? Bagaimana jika denyut nadinya sudah tidak ada di sana?

Mashiho mulai menangis. Napasnya tersengal. Tubuhnya juga bergetar. Dia sangat takut Jihoon pergi. Dengan tangan bergetar dia mengambil ponselnya. Tapi dia tidak tau harus berbuat apa. Mashiho harus berbuat apa?! Mashiho akhirnya menelepon Junkyu.

"Halo, Cio? Kak Jihoonnya udah bangun? Hpnya mati, ya? Coba bangunin dulu. Kakak sama Kak Ecan udah di rumah sakit, nih."

"K-kak, Kak Jihoon ga bangun." Jawab Mashiho sambil terisak.

"Maksud kamu apa, Cio? Kak Jihoonnya kenapa?!" Tanya Junkyu panik.

"Kak Jihoon, ga bangun, Kak."

"Tunggu, Cio. Kakak ke sana!"

Selepas panggilannya terputus, Mashiho hanya bisa menangis sambil memeluk lututnya. Dia takut. Mashiho takut.

"K-kak Jihoon, jangan pergi," gumam Mashiho sambil terus menangis.

Junkyu datang bersama dengan ambulan. Dia datang menenangkan Mashiho yang tampak sangat terkejut. "Tenang, Cio. Kak Jihoon pasti baik-baik aja. Tenang, Cio."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bling Like You - HoonSukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang