- Waktu yang Tak Terduga -

2.7K 478 73
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Jihoon menggiring kopernya di lorong bandara. Dia sudah sampai di kota tujuannya. Di sampingnya, ada Jaemin yang sibuk mengotak-atik ponselnya.

Jaemin mengambil cuti satu hari untuk menemani Jihoon di sana. Sekaligus berjaga-jaga jika Jihoon kembali bimbang dalam langkah yang dia ambil.

"Makasih, ya, Na." Ucap Jihoon pelan. Bahkan terdengar seperti bergumam.

"Eh? Santai, Ji. Btw, gapapa kalo gue nemenin cuma sehari, kan? Gue harus pratek lagi besok." Jawab Jaemin tersenyum simpul.

"Bahkan gua berterima kasih banget lo mau luangin waktu buat nemenin gua." Jaemin tersenyum simpul sambil mengusap punggung Jihoon pelan.

Langkah Jihoon terhenti. Dia mencengkram bajunya kuat. Sakitnya kumat. Sialnya, selalu kumat di saat waktu yang tak terduga.

"Ji? Sakit?" Tanya Jaemin yang mengalihkan pandangan dari ponselnya.

Jihoon mengangguk lemah. "Tapi masih bisa ditahan, kok." Ucapnya dengan suara parau.

Jaemin membantu Jihoon untuk berjalan. Selangkah Jihoon berpindah, rasa sakitnya juga bertambah. Lebih sakit. Satu langkah. Dua langkah. Tiga langkah. Empat langkah. Sakitnya sampai membuat Jihoon ingin menangis.

"Akh--" Jihoon meringis kesakitan.

"Ji, duduk dulu, yuk." Ajak Jaemin yang melihat Jihoon ternyata sudah susah berjalan.

Jihoon tidak menjawab. Dia mencengkram kausnya kuat dan masih meringis. Jika diingat-ingat, dia memang belum minum obatnya pagi ini. Setelah kedatangan tamu yang mengacaukan pikirannya, dia hanya menghabiskan waktu untuk memeluk Hyunsuk.

"Ji," panggil Jaemin lagi yang masih tenang.

Jihoon sekarang bahkan sudah hampir terduduk. Sakitnya tidak hilang-hilang. Dia bergegas merogoh tas ranselnya untuk mengambil obatnya. Kacau! Dia bahkan sudah tidak sanggup menggerakkan tubuhnya.

"Obat, Ji? Gue ambilin. Duduk dulu di situ, ya." Ucap Jaemin yang tetap tenang sambil menunjuk ke arah bangku yang kosong.

Brak!

Belum sempat Jihoon menjawab atau bahkan mengangguk, kesadarannya susah hilang. Jaemin menekan 119 dengan cepat. Petugas yang melihat dengan cekatan membantu Jaemin memberikan pertolongan pertama.

 Petugas yang melihat dengan cekatan membantu Jaemin memberikan pertolongan pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bling Like You - HoonSukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang