.
.
.Hyunsuk duduk diam di sofa. Dia menangis tidak ingin pulang, ingin bersama Jihoon dalam waktu dekat ini.
"Suk? Nih, minum dulu tehnya," ucap Jihoon sambil duduk di sebelahnya.
Mereka saling diam, tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Jihoon menoleh ke arah Hyunsuk yang terlihat sangat kacau. Sejujurnya, Jihoon juga sama kacaunya.
"Kamu kenapa, Suk? Mau cerita?" Tanya Jihoon pelan. Hyunsuk semakin dalam menunduk. Jihoon hanya mengangguk pelan, mengerti jika Hyunsuk pasti butuh waktu untuk cerita.
"Aku boleh tidur di sini, Ji? Buat semalem aja," percakapan Hyunsuk pembuka percakapan. Jihoon tampak terkejut.
"Eh? Maaf, kayaknya aku udah kelewatan," lanjutnya lagi sambil memeluk lututnya erat.
Jihoon terdiam, bukan karena dia ingin menolak. Dia tidak bisa berkata-kata, pikirannya travelling. Dia tertawa menghapus pikiran-pikiran anehnya.
"Boleh, Suk. Boleh banget." Jawab Jihoon semangat. Hyunsuk membulatkan matanya. Jihoon tertawa pelan, tampak sangat bahagia.
"Ayo! Kita jalan-jalan! Menghirup udara segar. Kamu mau apa? Cilok? Seblak? Martabak?" Tanya Jihoon sambil menarik tangan Hyunsuk untuk bangkit dari duduknya.
"Eh? Tapi kita barusan makan, Ji."
Jihoon tertawa, "Iya, tadi makan. Sekarang namanya ngebahagiain perut. Bentar, aku ambilin jaket."
Mereka membelah langit malam yang dihiasi bulan terang di atasnya. Jihoon tidak bisa berhenti tersenyum melihat ke arah spion. Hyunsuk mengerjap-mengerjap lucu karena terpaan angin, sesekali dia juga menguap. Suasana malam yang tenang, udara yang sejuk, ditambah angin sepoi-sepoi, bisa buat siapa saja mengantuk.
Jihoon menarik tangan Hyunsuk, menuntun Hyunsuk untuk melingkarkannya pada perut Jihoon yang kotak-kotak. Hyunsuk terkejut, "Ke-kenapa?" Tanya gugup.
Jihoon tertawa pelan, "Kalo ngantuk, peluk aja, ntar jatoh lagi," Hyunsuk hanya menenggelamkan wajahnya ke bahu Jihoon yang lebar, tersipu malu.
Jihoon terkekeh, gemas melihat Hyunsuk yang malu, "Kamu mau aku ceritain suasananya, ga?"
Hyunsuk mendongak, "Ceritain gimana?"
Jihoon berdeham, "Malem ini, langitnya cerah banget, loh. Pas banget di atas sebelah kanan kita ada bulan purnama. Terang banget, kayak wajah kamu," ucap Jihoon sambil terkekeh.
"Ji, kamu ga usah gombalin aku terus dong, mending kamu fokus nyetir," ucap Hyunsuk yang kembali menenggelamkan wajahnya di bahu Jihoon.
Jihoon tertawa, "Trus malem ini kayak sepi banget kan, Suk?"
Hyunsuk mengerjap, "Iya, ga begitu rame kayaknya,"
Jihoon terkekeh lagi, "Ya, itu tandanya semesta izinin kamu buat berduaan aja sama aku. Semaleman suntuk denger suara aku yang seksi ini,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bling Like You - HoonSuk
FanfictionBukan karena hatinya lemah. Tapi, Memang suaranya seperti bara api yang menerangi semua kegelapan dalam hidupnya. Seorang pendengar radio tua yang sudah hampir kehilangan semangat, bahkan hidupnya, namun berhasil dibuat jatuh cinta oleh penyiar radi...