- Destinasi Kedua -

2.6K 468 99
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Hyunsuk melingkarkan tangannya di perut Jihoon. Mereka membelah jalan raya yang terik. Hyunsuk tiba-tiba mengajaknya makan di restoran ayam dekat toko bunga.

Sampai di sana, mereka langsung memilih tempat dan memesan menu andalan di sana. Wajah Hyunsuk benar-benar terlihat ceria. Membuat Jihoon ikut senang melihatnya.

"Suk, aku ke kamar mandi sebentar, ya." Ucap Jihoon sebelum melangkah pergi. Dia memeluk perutnya yang terasa sedikit nyeri. Dia harus minum obat dengan rutin. Setidaknya agar rasa sakitnya tidak tiba-tiba menggila.

Tentu saja, Jihoon selalu minum obatnya tanpa sepengetahuan Hyunsuk. Contohnya seperti kali ini, ia akan ke kamar mandi atau tempat lainnya untuk minum obat.

Jihoon menghela napas panjang. Selain perbuatan yang buruk, bohong juga perbuatan yang melelahkan. Dia harus segera mengakhiri kebohongan ini.

Jihoon melangkah menuju ke mejanya lagi. Jihoon sedikit kaget, ada seseorang yang berbincang dengan Hyunsuk. Orang itu membelakangi Jihoon, tapi sepertinya dia kenal itu siapa.

"Kak Jihoon," sapa orang itu ketika Jihoon ikut bergabung di meja.

"Doyoung? Kamu ngapain di sini?" Tanya Jihoon yang jauh sekali dari kata ramah.

"Ji, dengerin dulu, aku yang sengaja panggil Doyoung ke sini," ucap Hyunsuk menenangkan Jihoon.

Jihoon sekarang menoleh ke arah Hyunsuk. "Jadi kamu yang mau nemuin aku sama Doyoung? Maksud kamu biar apa sih, Suk? Kamu ngerti sama perasaan aku, kan?"

Hyunsuk menunduk, lantas menjawab pelan. "Aku cuma mau kamu dengerin penjelasan dari Doyoung, abis itu ke nisan mama kamu--"

Jihoon mengusap wajah kasar, dia berdecak kesal. "Ya ampun, Suk, aku ga habis pikir. Kamu ga ngerti sama sekali, ya? Aku itu udah cape sama semua ini. Kamu mau buat aku tambah cape? Iya?"

"Ji, coba dengerin dulu," ucap Hyunsuk yang hampir menangis.

"Engga, Suk. Pertama, kamu berhubungan sama Doyoung tanpa sepengetahuan aku. Kedua, kamu nemuin aku sama Doyoung juga tanpa persetujuan aku. Ketiga," Jihoon menggantungkan ucapannya. Dia menghela napas panjang.

"Yaudah, Suk. Kalo gitu kamu sama Doyoung aja yang pergi." Ucapnya sambil beranjak.

"Ji, tunggu dulu," Hyunsuk menahan lengan Jihoon cepat. "A-aku, aku cuma mau buat kamu lebih tenang--" sekarang Hyunsuk sudah benar-benar menangis.

Jihoon mendengus, "Suk, kamu emang ga ngerti aku, kan? Udah jangan nangis. Jangan berlindung di balik nangis kamu. Kali ini aku beneran marah."

Jihoon mencoba melepas cengkraman Hyunsuk. Namun Hyunsuk kembali menahannya kuat. Benar-benar tidak ingin Jihoon pergi dari sana.

"Hyunsuk, lepas. Aku ga mau kasar sama kamu. Jangan buat aku tambah marah, oke?" Hyunsuk menggeleng cepat. Kembali menahan Jihoon erat.

Jihoon berdecak kesal sekali lagi. Dia melepas tangan Hyunsuk kuat. Namun selalu kembali Hyunsuk cengkram kencang.

Bling Like You - HoonSukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang