.
.
."Halo, Kak." Ucap Jihoon pada ponselnya.
"Ada apa, Ji?" Jaehyun dari balik ponselnya menjawab.
"Hyunsuk bareng Kakak, kan?" Tanya Jihoon dengan suara bergetar.
"Engga, Ji? Ada apa?" Tanya Jaehyun khawatir.
"Hyunsuk ga ada di toko bunga. Dia juga ninggalin hp." Ucap Jihoon yang sudah terduduk di lantai.
"Tenang dulu, Ji. Hyunsuk ga ada di kamar mandi? Atau mungkin dia pulang duluan?" Tanya Jaehyun dengan tenang.
"Kayaknya ga mungkin, Kak. Dia ninggalin toko gitu aja." Ucap Jihoon yang sudah sangat lesu.
"Coba kamu pulang dulu, liat di rumah. Aku ke klinik Doy." Ucap Jaehyun sambil bergegas mengambil jaketnya.
Jihoon hanya mengangguk pasrah dan mematikan ponselnya cepat. Dia bergegas menutup toko. Di sela keburu-buruannya, dia melihat sticky notes kuning yang terlihat familiar.
Nyari pacarnya, Ji?
Jihoon meremas sticky notes itu kuat. Orang yang ada di benaknya hanya Haechan, orang yang beri dia tolak angin dua hari lalu. Pikirannya sudah tidak rasional lagi. Dia bergegas ke motornya dengan amarah yang sudah memuncak.
Dia jadi ingat saat pertama kali bertemu dengan Haechan yang memang sudah berisik sejak awal.
"Aduh, Mas. Jangan dicopot dong sticky notes-nya."
"Itu biar Mas Yuta inget. Kalo ga saya tulis pasti lupa mulu."
"Eh? Masnya baru, ya?"
"Saya Haechan, divisi sebelah. Biasalah, divisi yang isinya ganteng-ganteng itu."
"Santai aja sama saya. Saya juga masih magang di sini."
"Eh? Masnya udah makan siang belum? Ayo saya kenalin makan-makanan enak,"
Bahkan sejak awal bertemu, Haechan tidak memberikan Jihoon untuk bicara. Dia selalu banyak bicara. Orang bilang, Jihoon dengan watak yang juga banyak bicara tidak akan cocok berteman dengan Haechan yang sama banyak bicara.
Prasangka orang-orang ternyata salah. Haechan memang banyak bicara, tapi dia juga paham caranya mendengarkan orang. Usia yang sama juga buat mereka jadi lebih dekat dari yang lain.
"Kalo lupa tuh pake sticky notes!" Ucap Haechan pada Junkyu kala itu.
"Berantakan tau, ga? Liat itu kamar lo aja berantakan banget."
"Bukan berantakan, tapi estetik," bantah Haechan.
Jihoon tertawa, "Makanya diinget!"
Haechan menatapnya sebal, "Otak lo kan emang udah kayak sticky notes, Ji. Gue ga mau berdebat deh sama lo,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bling Like You - HoonSuk
FanfictionBukan karena hatinya lemah. Tapi, Memang suaranya seperti bara api yang menerangi semua kegelapan dalam hidupnya. Seorang pendengar radio tua yang sudah hampir kehilangan semangat, bahkan hidupnya, namun berhasil dibuat jatuh cinta oleh penyiar radi...