- Bukan Waktu yang Tepat -

2.6K 433 96
                                    

! WARNING !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

! WARNING !

.
.
.

Jihoon pulang dari terapi pertamanya. Kondisinya semakin buruk selama di sana. Itu wajar kata Renjun, tubuh Jihoon masih perlu penyesuaian.

Jihoon mendorong kopernya. Di halaman bandara dia bertemu Mashiho dan Jaehyuk yang tampak berjinjit-jinjit mencari keberadaannya. Jihoon melambai-lambaikan tangannya tinggi, agar Mashiho dan Jaehyuk melihat keberadaannya di antara hiruk-piruk bandara.

"Kak Jihoon!!!" Mashiho berseru sambil berlari menghampiri Jihoon.

Jihoon membuka tangannya lebar, mengajak Mashiho untuk masuk ke dalam pelukannya. Mashiho datang ke pelukan hangat kakaknya. "Cio kangen banget sama Kak Jihoon."

Jihoon terkekeh, dia mengusap rambut hitam Mashiho lembut. "Kakak juga."

Jaehyuk datang menepuk pundak Jihoon pelan. "Muka lo emang sedikit pucet, Bang. Tapi lo tetep ganteng." Jihoon dan Jaehyuk tertawa pelan.

"Kak, kok Kakak kayak kurusan, ya?" Tanya Mashiho sambil cemberut.

"Emang iya? Absnya masih ada kok tapi, aduh, masa Kakak ga seksi lagi. Kamu beneran Cio?" Tanya Jihoon panik sambil meraba-raba pipinya.

Mereka berjalan bersisian menuju mobil. "Ayo makanya makan, Kak Hyunsuk sekarang bikin burger, lho!"

Jihoon menatap jalanan dengan antusias. Dia akan bertemu Hyunsuk beberapa jam lagi. Bercengkrama hanya melalui ponsel benar-benar membuat seluruh sendinya terasa ngilu. Juga energinya terkuras habis. Justru, rindunya yang tak berkurang sedikitpun.

Dua hari sebelum kepulangan Jihoon, mereka akhirnya memilih untuk mengesampingkan ego masing-masing. Mereka sama-sama tau jika mereka tidak bisa tanpa satu sama lain. Mendirikan ego dalam diri masing-masing hanya membuat mereka semakin tersakiti.

Jihoon menggiring kopernya di lorong apart dengan langkahnya sedikit cepat. Jaehyuk dan Mashiho kembali pergi. Menghampiri aktivitasnya masing-masing.

Jihoon membuka pintu apartnya kuat, "Hyunsuk! Aku pulang!" Seru Jihoon sambil berlari mencari keberadaan Hyunsuk.

"Jihoon!" Hyunsuk berseru senang. Jihoon membalasnya dengan pelukan hangat.

Mereka berpelukan cukup lama, membunuh rasa rindu yang sudah membuat jiwanya compang-camping. "Hyunsuk, aku kangen banget sama kamu."

Hyunsuk menggeleng pelan dalam dekapan Jihoon. "Engga, Ji. Kamu harus tau kalo aku jauh lebih kangen kamu."

Jihoon mengangguk pasrah. Dia tidak peduli, yang penting mereka berdua sama rindunya.

Jihoon menghabiskan burger buatan Hyunsuk dengan lahap. Kini mereka saling berpelukan di sofa sambil mendengarkan lagu dengan earphone yang terpaut di salah satu telinga masing-masing.

Bling Like You - HoonSukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang