1 jam berlalu, hukuman mereka telah selesai. Ketiga belas laki-laki di kelas 1-F itu sudah push up sebanyak 100 kali. Keringat bercucuran di wajah mereka, semuanya kelelahan dan berisitirahat di lapangan itu. Mereka masih ngos-ngosan karena udah push up sebanyak itu.Ada Ziyi, Zhenyuan, Junlin, Xida, sama Yaowen yang tertidur telentang sambil ngos-ngosan. Sedangkan sisanya hanya duduk sambil mengipas-ngipas badan mereka dengan baju karena merasa kepanasan setelah melakukan push up. Baju seragam mereka juga sudah basah dengan keringat, sepertinya habis ini mereka akan mengganti pakaian mereka dengan seragam olahraga.
10 menit sebelum mereka selesai, Xinyu menyempatkan diri ke kantin untuk membelikan teman-temannya minuman dingin. Dia membeli minuman isotonik sebanyak 13 botol untuk teman-temannya sebagai bentuk ucapan terima kasih. Setidaknya dia harus membantu mereka meskipun harus ke kantin yang super jauh dari lapangan. Gak papa, yang penting sebanding dengan lelahnya mereka.
Xinyu kembali ke lapangan saat teman-temannya itu sudah selesai push up. Mereka masih mengatur nafas dan mengistirahatkan diri. Xinyu langsung berlari menghampiri mereka semua dan memberikan minuman itu satu persatu.
"Thanks, Xinyu!" Ucap Junlin langsung meneguk minuman itu sampai habis. Tenggorokannya sudah kering sejak tadi.
"AIRRR!!!" Teriak Ziyi yang gak sabaran nunggu Xinyu memberikannya.
"Sabar anjir!" Seru Xida yang kaget sama teriakan Ziyi.
Xinyu pun nurut-nurut aja dan langsung bergeser ke Ziyi, memberikan laki-laki itu sebotol minuman isotonik. Setelah itu, Xinyu kembali memberikan minumannya kepada yang lainnya.
Setelah membagikan itu semua, Xinyu berdiri tak jauh dari mereka. Dia memandang teman-temannya yang sekarang tengah bercengkrama sambil bercanda. Terlihat gak ada beban, walaupun raut wajah mereka semua terlihat lelah. Dia semakin tidak enak kepada mereka semua.
"Kalian semua kenapa gak biarin gue dihukum juga sih?!" Seru Xinyu tiba-tiba yang mengagetkan semua laki-laki disana. Mereka yang tadi asik mengobrol jadi terdiam dan menatap Xinyu bingung.
"Kalo gini kan- kalo gini gue jadi gak enak sama kalian!" Mata Xinyu udah berkaca-kaca. Dia berusaha untuk tidak menangis saat itu juga karena pasti malu banget lah nangis di depan semua laki-laki ini.
Mereka semua masih diam, tidak berniat membalas ucapan Xinyu dan membiarkan gadis itu mengeluarkan semua isi hatinya.
"Semalam kalian udah cukup bantu gue, tapi hari ini kalian juga ngelakuin itu. Gue- ah intinya gue kesel sama kalian!" Xinyu mulai meneteskan air matanya. Dia tidak bisa menahan air matanya itu karena terlalu emosional sekarang. "Gue kesel karena kalian terus bikin gue terharu sampe mau nangis! Nih lihat gue jadi nangis kan huaaa!"
Bukannya iba, mereka malah terkekeh melihat Xinyu yang sekarang menangis sambil dumel-dumel. Dia masih mengomel sambil sesekali menghapus air matanya. Kurang ajarnya lagi, mereka semua masih diem sambil nahan senyum lihatin Xinyu.
"HEH JANGAN SENYUM-SENYUM LO SEMUA! GUE SERIUS TAU!" Bentak Xinyu sambil sesenggukan.
"Ututututu sini Gege peluk~" kata Yaowen menggodanya. Dia melebarkan tangannya sambil berdiri.
"Gak usah! Sini sama Gege aja." Sambung Zhenyuan gak mau kalah.
"Heh heh gak ada peluk-peluk! Sama gue aja sini yuk!" Elak Ziyi sambil menahan keduanya agar tidak berhasil memeluk Xinyu.
"Berisik banget sih lo semua!" Tianze mendengus.
Tapi kenyataannya, yang meluk Xinyu malah Jiaqi yang tiba-tiba langsung bangun dari duduknya dan memeluk gadis itu. Dia mengelus kepala Xinyu yang bersandar di dadanya dengan lembut. Tak lupa membisikkan kata-kata dengan lembut kepadanya.
"Jangan nangis, Xinyu. Aku jadi ikut sedih lihatnya," bisik Jiaqi. Dia tidak bohong, kalau Jiaqi benar-benar ikut merasa sedih.
"Jiaqi, makasih buat semuanya. Lo pasti kepaksa ngelakuin ini semua kan? Ini pasti pertama kalinya lo dapet masalah di sekolah."
Jiaqi menggeleng-geleng, "Enggak papa. Gue seneng ngelakuin ini karena bikin lo seneng juga. Lagian bolosnya bareng-bareng. Gak bikin takut kok hehe."
"HEH APA-APAAN TUH SI JIAQI UDAH MAIN PELUK AJA!" Seru Ziyi yang baru sadar kalau Jiaqi udah meluk Xinyu duluan. Dia hendak menyusul mereka, namun tiba-tiba badannya kesenggol dari belakang sampai dia nyungsep dengan tidak indahnya.
Orang itu adalah Jingyuan, yang ternyata ikutan nangis mendengar omelan Xinyu barusan. Dia terlihat nangis sesenggukan sambil berjalan ke Xinyu.
"Xinyu..." Panggilnya sambil menangis.
"Jingyuan?! Kok lo nangis juga?" Xinyu melepas pelukannya dengan Jiaqi, dia langsung mendekati Jingyuan dan malah dipeluk erat sama laki-laki Yao itu.
"Aku sedih karena Xinyu nangis." Ucapnya di pelukan Xinyu.
Xinyu terkekeh kecil, Jingyuan emang berhati kapas. Anak ini mudah sekali tersentuh. Xinyu pun mengelus punggung Jingyuan untuk menenangkannya.
"JINGYUAN SIALANNNN!!" -teriaknya Ziyi yang udah beberapa kali selalu kalah dengan Jingyuan.
Lalu akhirnya mereka semua berpelukan bersama sambil ketawa-ketawa bersama. Moment kecil itu ternyata diperhatikan oleh Zhang Laoshi, wali kelas mereka yang baru aja hendak menghampiri mereka. Zhang Laoshi mengurungkan niatnya untuk mendatangi mereka. Dia memilih diam dan memperhatikan anak-anak didiknya itu dengan tersenyum.
-Class Princess-
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐥𝐚𝐬𝐬 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬
Fanfiction(finished) Menjadi anak SMA adalah hal yang paling ditunggu oleh Xinyu. Membayangkan betapa serunya kehidupan masa SMA nya saja udah buat dia bahagia sendiri. Tapi sayangnya kenyataan tidak seperti ekspektasinya. Xinyu memang sudah menjadi anak SMA...