"Perhatian! Semuanya liat gue atau gue colok mata lu pada pake pensil!"
"Njir sadis amat."
"Mau ngapain lu, Yi?"
"Halah paling dia mau nyari masalah."
BRAK!
"HEH GUE SERIUS!" seru Ziyi sambil menggebrak meja guru.
Selepas mendengar julitan dari anak kelas sebelah tadi, Ziyi dan Xinyu langsung ke kelas. Tapi Ziyi tidak langsung ke bangkunya, dia malah membawa Xinyu ke depan kelas. Xinyu cuma diam karena masih kesal dan sakit hari sama perkataan ketiga cewek tadi.
"Jadi, gue mau ngomong serius tentang olimpiade sekolah bulan depan." Kata Ziyi menatap teman-temannya serius. Satu kelas juga lihatin dia sambil melongo, seorang Ao Ziyi yang tengil tumben-tumbenannya serius dan kalem. Mereka juga gak ledekin Ziyi karena mengerti sepertinya ada hal yang sangat penting.
"Teman-teman, gue tau kita semua anaknya bobrok banget, goblok juga, suka nyebar aib, berisik kayak kebun binatang-"
"Heh setan, lu tuh mau ngomong serius atau hina kita semua?" Sahut Tianze yang ikut gedeg sama omongan Ziyi.
"Tau tuh! Kalo mau hina diri sendiri gak usah bawa-bawa kita ya!" Balas Junlin ikut tidak terima.
Ziyi menyengir, "Iye maap, bercanda. Tapi emang beneran sih kita semua kayak gitu. Tapi!" Ziyi kembali memasang wajah serius sambil mengangkat satu tangannya. "Kita harus buktikan kita bukan orang-orang bandel dan aneh yang tergabung sebagai murid sisa. Kita harus buktikan kelas kita itu juga bisa bikin bangga sekolah. Kita harus bikin semua pandangan buruk orang ke kita berubah jadi pandangan kagum."
Semuanya terdiam. Seperti merenungi ucapan Ziyi yang ternyata mereka rasakan kenyataannya sendiri. Walaupun mereka saling suka bercanda, bertingkah seolah gak ada beban dengan apapun, kelas 1-F punya beban yang berat. Sering dianggap remeh oleh kelas lain, membuat mereka semua bisa merasakan hal menyakitkan itu. Namun mereka saling menghibur secara tersirat.
Yaowen yang cuekan aja relate banget sama ucapan Ziyi. Gak jarang dia denger ucapan-ucapan buruk orang tentang kelas mereka. Yang sering ada yang ngomongin dia kayak gini, "Percuma ganteng, tapi anak kelas bodoh." Yaowen mungkin terlihat cuek, tapi dia kesal mendengarnya dan berusaha tidak bilang ke teman-temannya karena gak mau menyakiti perasaannya.
Begitupun dengan Jiaqi, dia sempat ditawarkan untuk mendaftar jadi ketua osis oleh wali kelas mereka. Awalnya Jiaqi tertarik, namun dia juga pernah mendengar kalau dirinya akan diremehkan. Hal ini membuat Jiaqi memutuskan untuk tidak ikut menjadi kandidat osis.
"Ayo kita ubah pandangan orang-orang tentang kelas kita jadi lebih baik. Kita buktikan dengan ikut olimpiade bulan depan." Ucap Ziyi final.
Semuanya masih diam. Xinyu yang di belakang Ziyi udah terharu banget. Ternyata beban kelasnya berat juga, bahkan anak terbobrok di kelas angkat suara untuk mengatakan ini.
"Ayo, kita bahas lombanya sekarang." Lalu Chengxin pun memecahkan keheningan sambil mengangkat tangannya. Dan semuanya pun menyetujui itu dengan semangat.
Ziyi tersenyum lebar. "Oke, gue bakal serahin ini ke Xinyu dan Jiaqi."
Ziyi membalikkan badannya untuk melihat Xinyu, lalu dia menepuk kepala gadis itu pelan dan berjalan ke bangkunya. Jiaqi juga langsung ke depan kelas untuk membahas olimpiade bersama Xinyu.
Xinyu tersenyum, "Oke, siapa disini yang bersedia buat ikut lomba olimpiade?"
Dan Xinyu dibuat terperangah lagi saat satu kelas mengangkat tangan mereka dengan semangat.
"Gue, Xinyu! Gue bakal belajar mati-matian sumpah!"
"Gue juga! Gue bakal puasa main game sebulan!"
"Gue aja gue! Gue jago kimia!"
Orang lain gak tau aja, walaupun kelas ini bobrok dan suka malu-maluin, kelas ini isinya orang-orang pinter yang tersembunyi. Bahkan yang suka males belajar aja terlihat semangat dan bertekad buat bisa ikut olimpiade.
-Class Princess-
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐥𝐚𝐬𝐬 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬
Fanfiction(finished) Menjadi anak SMA adalah hal yang paling ditunggu oleh Xinyu. Membayangkan betapa serunya kehidupan masa SMA nya saja udah buat dia bahagia sendiri. Tapi sayangnya kenyataan tidak seperti ekspektasinya. Xinyu memang sudah menjadi anak SMA...