Hari Sabtu, seperti yang dikatakan Haoxiang dua hari yang lalu, hari ini adalah hari persidangan terakhir Zhang Laoshi. Dengan pengacara keluarga Haoxiang yang menjadi pengacara pembela Zhang Laoshi, persidangan akan dilakukan jam 1 siang.
Syukurnya sekolah mereka di hari sabtu hanya sampai jam 12 siang, jadi Xinyu dan semua teman-temannya bisa ikut menghadiri persidangan. Mereka semua ke pengadilan dengan menaiki mobil Van milik keluarga Haoxiang.
Karena mereka datang lebih cepat, mereka harus nunggu selama setengah jam sambil memakan sandwich yang dibeli supir Haoxiang tadi. Ya jangan ditanya, sudah pasti ini perintah tuan muda Haoxiang, enak bener jadi orang kaya emang. Bisa bebas nyuruh-nyuruh. Sultan emang beda (yang kesekian kalinya).
"Xiang, setelah persidangan ini, Zhang Laoshi beneran bakal bebas, kan?" Tanya Xinyu yang masih ragu kepada Haoxiang. Matanya menatap laki-laki Yan itu penuh harap.
Haoxiang yang tadi sedang memainkan ponselnya seketika terdiam menatap Xinyu yang terlihat gugup, "Iya, Xinyu. Gue jamin bakal bebas. Pegang janji gue." Balas Haoxiang penuh yakin.
Melihat sorot yakin di mata Haoxiang membuat Xinyu merasa mulai lega sedikit. Sepertinya bukti yang dia dapatkan dari hacker memang sudah kuat dan bisa membebaskan Zhang Laoshi.
Xinyu sedari tadi melirik pintu ruang sidang yang tertutup, merasa gugup karena takut memasuki ruangan ini. Ruangan yang Xinyu bahkan tidak pernah pikir bakal masuk ke sini. Tapi tenyata dia bisa mendatangi ruangan ini sebagai pihak dari Zhang Laoshi.
"Haoxiang, sidangnya akan dimulai. Ayo masuk." Tiba-tiba pengacara Xu, pengacara pribadi Haoxiang yang mengurus kasus Zhang Laoshi datang dengan terburu-buru sambil membawa berkas-berkas yang dia perlukan. Haoxiang mengangguk, lalu menginstrupsi teman-temannya untuk masuk ke ruang persidangan.
Mereka semua duduk di jejeran bangku sebelah kanan, di sebelah kiri ada keluarga Wang Feilin dan Yan Huijin. Di depan sana sudah ada Feilin yang duduk untuk memberikan kesaksiannya. Pun ada jaksa di meja sebelah kiri dan pengacara Xu di ujung kanan bersama Zhang Laoshi. Wali kelas 2-F itu belum masuk, semua murid menunggu dengan cemas.
5 menit setelahnya, tiba-tiba kepala sekolah mereka datang dan bergabung bersama mereka duduk di barisan kanan. Saat itu juga Zhang Laoshi masuk dengan dikawal oleh dua polisi. Tangannya diborgol, memakai baju tahanan, dan terlihat sangat kurus. Zhang Laoshi sempat melirik mereka, membuat Xinyu langsung merasa ingin nangis saat itu juga melihat keadaan Laoshinya setelah seminggu ditahan di penjara tanpa kesalahan apapun.
Beberapa menit kemudian, hakim pun datang. Sontak semua orang langsung berdiri untuk memberi salam hormat kepada hakim.
Lalu, persidangan itu pun dimulai.
•••
Setelah palu itu diketuk oleh hakim, saat itu lah semua orang di barisan kanan bernafas lega dan senyum lebar terukir. Sidang itu selesai dengan sangat lancar, keluarga Yan Huijin tidak berkutik. Begitupun dengan keluarga Wang Feilin yang terus membungkam. Wang Feilin pun tanpa ragu mengungkapkan kejujurannya kepada hakim. Entah apa yang membuat gadis itu mendadak berani berbicara jujur. Entah karena dia sudah takut karena akan di penjara jika tetap berbohong, atau memang dia sudah merasa berani dengan ancaman Yan Huijin.
Dengan kesaksian jujur Wang Feilin dan bukti yang dibawa pengacara Xu, Zhang Laoshi bebas tanpa syarat. Sebaliknya pula Yan Huijin yang ditangkap, remaja berumur 18 tahun itu memberontak saat dibawa oleh dua polisi. Keluarganya tidak bisa membantu, hanya menatap anak mereka dibawa oleh polisi ke tahanan.
Zhang Laoshi tidak langsung bertemu mereka semua karena harus mengurus yang lain. Jadi dia hanya sempat melempar senyum ke murid-muridnya lalu kembali ke luar ruangan dari pintu yang berbeda bersama pengacara Xu. Setelah itu Master -kepala sekolah mereka- membimbing semuanya untuk keluar dari ruangan persidangan. Mereka berkumpul di ruangan khusus untuk tamu.
Xinyu tidak bisa menahan senangnya, dia langsung memeluk Haoxiang saat itu juga. Sejauh ini, memang Haoxiang lah yang sangat berjasa dalam membantu kasus Zhang Laoshi. Membayar hacker, menyewa pengacara pribadi, bahkan memberi tumpangan mobil Van milik keluarganya untuk dipakai mereka semua. Haoxiang yang dipeluk sempat terkejut, tapi setelah itu dia membalas dengan mengelus kepala gadis itu. Yang lain hanya memperhatikan mereka.
"Xiexie ni, Haoxiang," bisik Xinyu.
"Sama-sama, Xinyu."
Setelah memeluk Haoxiang, Xinyu beralih memeluk Jingyuan. Dia tidak akan melupakan fakta kalau Jingyuan lah orang pertama yang memberinya dukungan selama ini. Orang yang tetap bersabar membantunya selama seminggu.
Setelah puas memeluk Jingyuan, Xinyu menatap yang lainnya. Ziyi udah merentangkan tangannya, bersiap menerima pelukan dari gadis itu.
"Gue gak peluk lo. Lo gak ada ngapa-ngapain soalnya." Kata Xinyu dengan ketus. Walaupun terdengar kasar, tapi emang fakta.
Hal ini membuat mereka semua sontak langsung cemberut.
"Gue juga bantu tau!" Seru Junlin.
"Bantu apaan?" Tanya Xinyu.
"Bantu doa."
"Nih makan doa!" Balas Xinyu sambil melempar bungkus sandwich yang belum dia buang sejak tadi ke muka Junlin.
"XINYU KOK GITUU!"
•••
Zhang Laoshi bukan dari kalangan berada. Dia adalah laki-laki perantau dari kota Guangzhou yang berkuliah di Chongqing lalu bekerja sebagai guru di sekolah tempat Xinyu belajar. Laki-laki berusia 32 tahun itu seorang pekerja keras, saking kerasnya sampai melajang bertahun-tahun tanpa memikirkan cinta. Hidupnya hanya ingin mencari uang untuk menghidupi keluarganya di Guangzhou. Dia adalah anak pertama dari 3 bersaudara, memiliki 2 adik perempuan yang menduduki bangku SMA dan SMP. Tidak memiliki ayah, dan hanya seorang ibu yang bekerja menjual pangsit di foodstreet kota Guangzhou. Sudah menjadi tanggung jawabnya untuk membiayai sekolah adik-adiknya.
Oleh karna itulah laki-laki bernama lengkap Zhang Linghe ini tidak mendapat bantuan dari keluarganya. Bukan, bukan karena tidak peduli atau kekurangan biaya. Tapi karena Zhang Laoshi yang tidak menghubungi kesulitannya kepada keluarganya. Dia hanya diam dan pasrah menunggu kebenaran itu terungkap.
Dirinya sangat terkejut saat pengacara Xu mendatanginya saat dia masih berada di tahanan dan mengaku sebagai pengacara yang akan membela Zhang Laoshi. Pengacara Xu mengatakan kalau dirinya adalah pengacara yang diperintahkan oleh Yan Haoxiang untuk mengurus kasus Zhang Laoshi. Lalu menceritakan tentang pencarian bukti kebenaran yang dilakukan oleh Xinyu, Jingyuan, dan Haoxiang. Zhang Laoshi tidak pernah sedikitpun mengira kalau murid-muridnya lah yang akan membantu dirinya. Dia hanya berpikir kalau mereka hanya remaja yang tidak bisa apa-apa. Tapi Zhang Laoshi salah besar. Justru murid-muridnya lah yang berjuang membantunya untuk bebas.
-Class Princess-
finallyyy!! konflik seriusnya udah habis, abis ini tinggal uwu moment menuju ending xixixi
Udah siap beroleng-oleng??
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐥𝐚𝐬𝐬 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬
Fanfiction(finished) Menjadi anak SMA adalah hal yang paling ditunggu oleh Xinyu. Membayangkan betapa serunya kehidupan masa SMA nya saja udah buat dia bahagia sendiri. Tapi sayangnya kenyataan tidak seperti ekspektasinya. Xinyu memang sudah menjadi anak SMA...