Kalau kalian mengira Xinyu akan langsung mengadukan kejadian sebelumnya kepada teman-temannya, kalian salah besar. Nyatanya Xinyu tidak membicarakan kebenaran itu dan tetap diam tanpa memperdulikan teman-temannya. Xinyu masih terlarut dalam kekecewaan karena perilaku teman-temannya tadi.Karena inilah kelas 2-F menjadi sangat dingin. Xinyu menjadi lebih pendiam dan cenderung tidak peduli dengan teman-temannya. Sedangkan yang lain juga tidak berniat untuk mengajaknya bicara. Seperti masih takut menyinggung Xinyu. Mereka pikir sebaiknya Xinyu menenangkan dirinya sendiri.
Tapi ada satu orang yang sangat frustasi karena perang dingin ini. Dia Jingyuan, laki-laki yang sebenernya cenderung lebih dekat dengan Xinyu. Saking dekatnya udah ada ikatan batin kayak kakak-adik. Xinyu selalu berlaku seperti kakak dari Jingyuan, padahal Jingyuan lebih tua dari dia. Entahlah, mungkin karena Jingyuan yang bersikap polos dan lugu ini terlihat imut di mata Xinyu makanya dia terus memanjakan laki-laki jangkung itu. Jingyuan sebenernya gak suka dianggep kayak gini, tapi kalo Xinyu yang gituin dia mah suka-suka aja.
Jingyuan beberapa kali ingin mengajak Xinyu bicara, namun Xinyu terus menghindari mereka dengan wajah dingin. Dia masih marah, entah sampai kapan. Jingyuan semakin sedih dan frustasi berat.
"Udah lah, Jing. Jangan stres gitu, paling bentar lagi dia udah maafin kita." Hibur Junlin yang udah ikutan stres lihat teman sebangkunya yang keliatan gelisah dari tadi.
"Ini udah tiga hari, Junlin! Mau sampai kapan dia diemin kita terus? Kalian juga gak ada yang mau ngajak bicara dia duluan. Kalian juga sama aja!" Seru Jingyuan keras sampai membuat sekelas menjadi hening mendengar omongan dia. Mereka semua langsung tertampar, Jingyuan benar. Mereka juga sama aja dengan Xinyu, sama-sama mendiamkan gadis itu. Dengan embel-embel memberikan Xinyu waktu sendiri, tapi lama-lama malah menciptakan aura permusuhan di antara mereka. Jingyuan membenci ini.
"Lo semua maunya apasih? Lo semua benci sama Zhang Laoshi yang kayak gitu, tapi kalian jadi memusuhi Xinyu yang bela Laoshi? Harusnya kita sama-sama yakinin dia, cari bukti yang benar, bukan malah ikutan diem-dieman!" Bentak Jingyuan kali ini sambil berdiri. Dia mengacak rambutnya dengan nafas memburu. Dia menatap kesal semua teman-temannya yang cuma diam sambil menunduk.
"Gue muak sama kalian semua. Gue gak peduli lagi, gue bakal tetep di pihak Xinyu. Karena gue yakin Xinyu kayak gini karena dia mau buktiin mana yang benar. Bukan membela secara cuma-cuma."
Jingyuan menutup ucapannya dengan berjalan keluar kelas. Tak lupa membanting pintu kelas sampai menyebabkan suara dobrakan yang kuat.
Kelas itu menjadi semakin sunyi. Tidak ada yang berbicara, semuanya sama-sama mencerna ucapan Jingyuan yang tidak sesuai ekspektasi mereka. Jingyuan yang selama ini pendiam, tidak tertarik bicara banyak, tiba-tiba mengeluarkan unek-uneknya dengan wajah penuh emosi.
Sedangkan Jingyuan masih berjalan melewati koridor-koridor untuk mencari Xinyu yang sudah pergi sejak bel istirahat berbunyi. Gadis itu benar-benar menghindari mereka semua. Dia langsung melarikan diri setelah kelas mereka selesai. Kali ini Jingyuan tidak akan membiarkan Xinyu lari darinya, dia akan membuat Xinyu mau berbicara dengannya, dan Jingyuan bisa mengungkapkan apa yang dia rasain, yaitu dia berada di pihak Xinyu apapun yang terjadi.
Jingyuan cukup putus asa karena dia sudah mutar-mutar seluruh sekolah namun tidak menemukan Xinyu. Bayangkan aja, sekolah mereka yang besar ini sudah dia kelilingi untuk mencari Xinyu aja. Jingyuan memilih istirahat dengan duduk di bangku koridor depan kelas 1-A. Matanya masih berkeliaran untuk mencari sosok Xinyu yang mungkin aja akan lewat.
"Jingyuan? Ngapain lo?" Tiba-tiba Liu Zhen, murid dari kelas 2-D yang Jingyuan kenal karena satu ekskul basket bareng menghampiri dirinya.
"Nyari Xinyu." Bales Jingyuan dengan keringat yang mengucur di pelipisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐥𝐚𝐬𝐬 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬
Fanfiction(finished) Menjadi anak SMA adalah hal yang paling ditunggu oleh Xinyu. Membayangkan betapa serunya kehidupan masa SMA nya saja udah buat dia bahagia sendiri. Tapi sayangnya kenyataan tidak seperti ekspektasinya. Xinyu memang sudah menjadi anak SMA...