Satu jam setelahnya, Xinyu dibangunkan oleh Ziyi. Karena jam sudah menunjukkan angka 9 malam, semua murid kelas 2-F bersiap-siap pulang dan istirahat. Ziyi yang kebetulan duluan siap-siap pun menyempatkan diri untuk membangun Xinyu yang duduk di belakangnya.
"Xinyu, bangun!" Ucap Ziyi pelan sambil menepuk bahu Xinyu.
Xinyu terbangun, dia menegakkan badannya dan memandang sekitar dengan mata yang belum jelas. "Jam berapa sekarang?"
"Jam sembilan. Ayo pulang, udah malem." Balas Ziyi sambil merangkul tas ranselnya.
Xinyu mengangguk, tapi tidak jadi bergerak saat sadar kalau dia sedang memakai jaket di punggungnya. Xinyu mengernyit, melihat jaket itu dengan keheranan.
"Ini jaket punya siapa?" Tanyanya.
"Punya gue. Lo pake aja ke rumah. Udaranya dingin banget di luar." Balas Yaowen dari bangkunya.
"Ohh oke, makasih, Yaowen."
Karena dirinya udah ngantuk berat, Xinyu tidak banyak berbicara. Dia hanya mengangguki ucapan temen-temennya lalu bersiap pulang ke rumah sambil membawa tasnya.
"Lo mau dianter?" Tanya Ziyi menawarkan saat keduanya sudah berjalan di koridor sekolah.
"Lo naik apaan emang?" Tanya Xinyu balik.
"Sepeda lah."
"Boleh." Xinyu mengangguk tidak menolak, toh dia juga males pulang sendirian dalam keadaan ngantuk.
"Oke, ayo ke parkiran." Dengan mata yang berat, Xinyu hanya pasrah saat tangannya ditarik oleh Ziyi menuju parkiran khusus sepeda. Kemudian laki-laki itu mengayuh sepedanya setelah Xinyu duduk di belakangnya sambil menyenderkan kepalanya di punggung Ziyi. Angin malam malah membuatnya jauh lebih ngantuk sampai mau jatuh tertidur.
Ziyi mendadak berhenti, dia menoleh ke belakang dan mendapati Xinyu yang tampak nyaman tertidur di punggung belakangnya. "Xinyu, pegangan. Nanti jatuh."
"Hmm." Dengan menurut Xinyu mengalungkan tangannya di perut Ziyi dan kembali menyender.
Ziyi terdiam sejenak saat tangan itu melingkar di perutnya. Setelah itu dia kembali sadar dan mengayuh sepedanya lagi menuju rumah Xinyu yang sebenernya berlawanan arah dari rumahnya.
10 menit perjalanan, keduanya sampai di rumah Xinyu. Ziyi membangunkan Xinyu yang benar-benar tertidur di belakang. Walaupun dia tidurnya anteng-anteng aja, tetep aja si Ziyi ketar-ketir karena takut tiba-tiba Xinyu terjatuh. Makanya perjalanan mereka cukup lama karena Ziyi yang mengayuh sepeda dengan pelan.
"Xinyu, udah sampe." Ziyi menepuk tangan Xinyu yang masih setia melingkar di perutnya.
"Hmm." Xinyu melepas tangannya, lalu turun dari sepeda Ziyi dan diikuti oleh laki-laki itu juga.
"Lo ngantuk banget, ya?" Ziyi tertawa kecil saat melihat Xinyu yang bahkan gak bisa membuka matanya dengan lebar karena udah ngantuk banget.
Xinyu ngangguk-ngangguk, "Makasih ya, Ziyi. Gue mau lanjut tidur, hati-hati di jalan. Dadah!"
"Ehh tunggu!"
Xinyu mengurungkan niatnya untuk masuk ke pagar rumah karena Ziyi yang menahan tangannya. "Kenapa lagi?"
Ziyi mendekat, dia merapihkan poni Xinyu yang berantakan di bawah tudung jaket milik Yaowen. Gadis itu cuma mengernyit heran dengan mata yang sudah berat.
"Kenapa?" Tanyanya lagi.
Ziyi membuang nafasnya kasar, seketika atmosfer menjadi sangat dingin karena dirinya mendadak dilanda dengan kegugupan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐥𝐚𝐬𝐬 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬
Fanfiction(finished) Menjadi anak SMA adalah hal yang paling ditunggu oleh Xinyu. Membayangkan betapa serunya kehidupan masa SMA nya saja udah buat dia bahagia sendiri. Tapi sayangnya kenyataan tidak seperti ekspektasinya. Xinyu memang sudah menjadi anak SMA...