Setelah mengganti baju seragamnya dengan kaos biru polos yang diberikan Junlin, Xinyu keluar dari toilet basement gedung. Dia disambut dengan Zhenyuan yang menunggunya di depan toilet. Tadinya dia lagi mainin hape, tapi setelah kedatangan Xinyu dia langsung mematikan ponselnya."Eh udah siap?" Tanya Zhenyuan basa-basi.
Xinyu mengangguk.
"Yaudah ayuk, yang lain udah nunggu." Kata Zhenyuan sambil menarik tangan Xinyu. Dibawanya gadis Zhou itu ke mobil Van hitam yang terparkir di tengah-tengah jalan basement. Mobil itu sudah hidup, tapi masih berhenti.
Xinyu memasuki mobil Van duluan, lalu Zhenyuan ikut menyusul di belakangnya. Pemandangan yang pertama kali Xinyu lihat adalah teman-temannya yang sudah duduk rapi di mobil Van itu. Mereka semua juga sudah mengganti baju seragam mereka tadi dengan kaos yang sama dengan dipakai Xinyu.
Mobil ini sangat besar, buktinya bisa mengangkut 15 orang termasuk supir. Di bangku paling belakang, ada Ziyi, Tianze, dan satu bangku kosong yang Xinyu yakin tempat duduknya Zhenyuan. Lalu di kanan depannya ada Chengxin dan Junlin, di seberangnya ada Yaowen dan Xida. Lalu di depan Yaowen ada Yaxuan dan Jiaqi, di seberangnya ada Wenjia dan Haoxiang. Kemudian di barisan paling depan ada Jingyuan dan Sixu di seberangnya. Kursi di samping mereka kosong, Xinyu bingung harus duduk dimana. Dia mau duduk sama Sixu, tapi gak enak sama Jingyuan yang keliatan udah nungguin dia daritadi.
"Woi, Xida! Geser lu, Xinyu duduk disini." Ujar Yaowen sambil mendorong bahu Xida.
Xida balas menabok muka Yaowen. "Enak aja lu ngusir-ngusir gue!"
"Woi, Zhen! Minggir lo ah! Xinyu duduk di tengah sama kita!" Ziyi pun tak mau kalah dan malah mengusir Zhenyuan yang baru aja mau duduk.
"Lo aja yang sana! Enak aja ngusir cogan!"
"Heh diem. Xinyu duduk di depan aja. Gak usah sama kalian." Sahut Yaxuan membuka suara. Ucapannya berhasil mendiamkan mereka semua, dengan pasrah mereka kembali duduk di tempat semula.
"Xinyu, ayo duduk sini!" Panggil Jingyuan sambil menepuk-nepuk bangku di sampingnya. "Atau mau duduk di dekat jendela?"
Xinyu masih memikir, dia lihat Sixu yang juga lihatin dia. Sadar dengan kebimbangan Xinyu, Sixu tersenyum kecil dan mengangguk ke Xinyu. Bermaksud mengatakan kalau dia tidak apa-apa duduk sendiri. Toh, Sixu udah terbiasa dengan duduk sendiri. Xinyu pun menurut dan duduk di samping Jingyuan.
"Mau duduk di samping jendela?" Tawar Jingyuan sambil berdiri.
"Boleh?"
"Boleh dong. Ayo sini duduk." Jingyuan menarik Xinyu dan mendudukkannya di bangkunya tadi. Kemudian dia ikut duduk di samping Xinyu dengan wajah senang.
"Tuh orang menang banyak mulu dah daritadi. Curang banget!" Celutuk Ziyi dengan julit dari belakang. Dia menatap sinis Jingyuan yang tengah asik ngobrol dengan Xinyu.
"Tau tuh anjir. Dari tadi bisa aja bikin Xinyu sama dia. Modal muka polos!" Balas Tianze gak kalah julit.
"Eh tapi dia kan emang polos..." Sahut Zhenyuan.
"Iyasih..." Gumam Ziyi dan Tianze.
"Yee gitu-gitu dia bikin Xinyu seneng sama nyaman. Daripada sama lo bertiga, bikin Xinyu emosi mulu yang ada." Kata Yaowen menyambung. Bikin ketiganya mendengus dan menyerang Yaowen dengan tabokan dan cubitan-cubitan di muka.
"Diam lu, bocil! Emang gak ada sopannya lu ye!" Seru Ziyi sambil mencubit hidung Yaowen.
"Woi lepasin tangan lo semua! Bau anjir!"
"Heh gue abis pake lotion kakak gue tadi ya! Enak aja bilang bau!" Seru Tianze makin kesel dan mencubit pipi Yaowen kuat.
"Heh heh udah diem, kita mau berangkat." Suara Jiaqi menginstrupsi mereka semua. Meraka pun kembali diam dan duduk dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐥𝐚𝐬𝐬 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬
Fanfiction(finished) Menjadi anak SMA adalah hal yang paling ditunggu oleh Xinyu. Membayangkan betapa serunya kehidupan masa SMA nya saja udah buat dia bahagia sendiri. Tapi sayangnya kenyataan tidak seperti ekspektasinya. Xinyu memang sudah menjadi anak SMA...