34 : His Secret

300 55 8
                                    

Setelah 3 bulan kemudian, Xinyu dan kawan-kawan telah menyelesaikan ujian akhir kelas 1 mereka. Mereka akhirnya menaiki kelas 2 setelah 1 tahun lamanya bersama.

Selama 3 bulan itu jugalah Xida terlihat semakin berubah. Menjadi lebih pendiam tepatnya. Bikin suasana tempat duduk dia sama Haoxiang makin sunyi aja.

Sama hal nya kayak sekarang, Xida sama Haoxiang lagi duduk diam setelah melakukan sesi pembukaan semester baru di kelas. Setelah mendapat pesan pembuka dari wali kelas mereka (yang masih tetap sama orangnya), mereka diberi waktu bebas karena hari pertama kelas 2 belum ada belajar.

Berbeda dengan teman-teman yang lain, Xida sama Haoxiang cuma diam dengan pikiran masing-masing. Ada Haoxiang yang lagi dengerin musik sambil nulis lirik lagu pake earphonenya. Sedangkan Xida lagi tiduran ngadep dinding. Tapi Haoxiang yakin kalau Xida itu gak tidur, soalnya dia beberapa kali notice Xida tampak menghela nafas terus-menerus.

Sampai akhirnya Haoxiang melepaskan earphone miliknya dan beralih menghadap Xida.

"Xida." Panggil Haoxiang dengan suara beratnya.

"Hm?" Balas Xida tanpa menghadap ke arah Haoxiang.

"Lo ada masalah?" Tanya Haoxiang to the point. Ya abisnya Haoxiang gak suka basa-basi. Lagian udah lama dia penasaran sama Xida yang keliatan murung terus.

"Gak." Balas laki-laki jangkung itu singkat.

"Bohong." Ketus Haoxiang. "Lo kalo ada masalah itu ngomong. Jangan tiba-tiba jadi pendiem."

"Gak papa, Haoxiang. Gue cuma bosen terus ngantuk."

"Ini bukan lo banget. Biasanya lo ikutan sama mereka kalau bosen."

"Kan gue bilang gue ngantuk."

"Akhir-akhir ini lo selalu kayak gini. Bosen dikit tidur. Biasanya ikut nimbrung sama yang lain."

"Gue lagi males aja gabung sama mereka. Seriusan dah."

"Xida, udah tiga bulan. Stop pendem masalah lo."

Xida tidak langsung menjawab seperti sebelumnya. Sedangkan Haoxiang masih setia menunggu jawaban Xida yang masih belum juga menghadap ke dia.

"Fine, kayaknya lo emang gak mau berbagi ke gue." Ucap Haoxiang pasrah. Setelah itu dia beranjak bangun dan meninggalkan Xida.







"Weh lu pada udah nonton drama Vincenzo belommm?" Tanya si Zhenyuan sambil menghampiri meja Xinyu yang udah dikelilingi oleh Junlin, Ziyi, Tianze, sama Yaowen.

"Udah dong. Gue mah tim on going tiap minggu." Balas Xinyu bangga.

"Buset gercep amat lo. Gue aja baru selesai marathon semalem." Sahut Zhenyuan.

"Hah? Lo marathon tuh drama semalem?!" Tanya Junlin berseru.

"Iye. Sampe emak gue ngamuk karena gue gak keluar-keluar kamar. Dia kira gue mati, padahal gue lagi nonton drakor."

"Yeu si goblok. Pantesan lah." Celutuk Ziyi.

Zhenyuan pun dengan excited menceritakan tentang drama itu kepada teman-temannya. Bikin Junlin sama Ziyi ikutan penasaran dan langsung nonton trailer drama itu.

"Xinyu."

Suara berat Haoxiang langsung menghentikan cerita Zhenyuan dan membuat semua perhatian ke laki-laki Yan itu.

"Iya, Xiang?" Balas Xinyu.

"Coba ajak ngomong Xida. Kayaknya cuma lo yang bisa ngajak dia ngomong."

"Eh iya Xida kenapa ye. Udah beberapa bulan ini makin diem terus." Sahut Tianze sambil melirik Xida yang masih setia dengan posisinya.

𝐂𝐥𝐚𝐬𝐬 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang