"Pagi, Big Boss!"
Xinyu menatap datar Ziyi yang menyapanya sambil mengangkat tangan. Baru aja mau lewatin cowok itu, Ziyi malah menghadang jalannya dengan kakinya.
"Minggir." Kata Xinyu dingin.
"Cuek banget sih, masa ketua kelas cuek."
"Gue bukan ketua kelas."
"Dih, nama lo tuh di mading udah resmi jadi ketua kelas kita." Ziyi menunjuk mading kecil yang ada di samping papan tulis. Xinyu membalikkan badannya, dia menghampiri mading tersebut untuk memastikan hal itu tidak terjadi. Kalau namanya beneran ada, sudah pasti nama Xinyu sudah terdaftar di dokumen resmi sekolah.
Tapi sayangnya itu terjadi.
CLASS 1-F
Wali kelas : Xiao Junhao
Ketua kelas : Zhou Xinyu
Wakil ketua kelas : Ma Jiaqi
Anggota :
1. Ao Ziyi
2. Chen Sixu
3. Chen Xida
4. Ding Chengxin
5. He Junlin
6. Liu Yaowen
7. Li Tianze
8. Ma Jiaqi
9. Song Wenjia
10. Song Yaxuan
11. Yan Haoxiang
12. Yao Jingyuan
13. Zhang Zhenyuan
14. Zhou Xinyu"Sialan..." Umpat Xinyu pelan. Dia mencengkram roknya. Dia merutuki ini semua, bukannya makin sulit untuk pindah kelas kalau dia menjabat jadi ketua kelas?!
Tiba-tiba ada yang merangkul bahunya. "Pagi, Bos!"
Xinyu meliriknya, dia adalah Li Tianze, si partner Ziyi yang gak jauh beda sama si Ziyi sifatnya. Xinyu menepis tangannya, dia mendengus lalu berjalan menuju bangkunya dengan kesal. Semua orang di sana menatapnya, melihat Xinyu yang berwajah murung bikin mereka gak berani nanya, bahkan si Ziyi tumben-tumbenannya diem aja. Untung nih anak peka, kalau gak sih pasti nih meja melayang ke mukanya.
Xinyu menidurkan kepalanya di atas lipatan tangannya di atas meja. Menghadap ke kiri, melihat jendela besar kelasnya dengan tatapan sayu. Entah kesalahan apa yang telah diperbuatnya, Xinyu merasa hidupnya sekarang berkali lipat sialnya. Belum lagi kedua orang tuanya sekarang sangat sulit dihubungi karena sibuk. Xinyu tidak punya tempat mencurahkan isi hatinya. Dia ingin bercerita dan meluapkan kekesalan. Tapi, Xinyu sudah tidak punya teman.Cahaya matahari yang mengenai wajahnya tertutup oleh badan seseorang yang sengaja berdiri di depan matanya. Xinyu menyipitkan matanya, sedikit mendongak untuk melihat siapa yang mengganggu dia lagi.
Tiba-tiba sekotak susu rasa cokelat diletakkan di atas meja, tepat di depan matanya. Xinyu mengangkat kepalanya, dan dia menemukan Song Yaxuan di depannya.
"Minum susu cokelat katanya bisa nenangin diri." Ucapnya sambil tersenyum manis, kemudian dia berjalan menuju bangkunya tanpa menunggu balasan Xinyu.
Xinyu menatap susu kotak itu. Entah filosofi darimana, tapi Xinyu tetep minum susu cokelat yang kata Yaxuan bisa nenangin diri. Dia minum kembali dengan posisi kepala di atas meja.
°°°
"Kepada seluruh Ketua Kelas satu dan wakilnya, silahkan mendatangi ruang OSIS sekarang. Terima kasih." Suara Ketua OSIS dari speaker kelas terdengar, membuat pembelajaran terhenti sebentar. Begitupun Laoshi mereka, Junhao, dia berhenti menjelaskan.
"Ketua Kelas dan wakil, silahkan." Ucap Laoshi.
Xinyu tidak berniat bergerak sedikit pun. Sedangkan Ma Jiaqi sudah berdiri dan menunggu Xinyu untuk pergi bersamanya.
"Zhou Xinyu?" Panggil Laoshi.
"Biar saya aja yang panggil, Laoshi." Kata Jiaqi sopan. Laoshi mengangguk, membiarkan Jiaqi menghampiri Xinyu yang kelihatan tidak punya semangat hidup itu.
"Xinyu, ayo ke ruang OSIS." Ajak Jiaqi lembut.
"Lo aja. Gue bukan ketua kelas." Balas Xinyu sambil membuang mukanya ke arah lain.
Jiaqi tersenyum lembut, "Jangan gitu dong, kamu udah dipilih satu kelas, itu tandanya kita percaya sama kamu. Ayo?"
Xinyu menghela nafasnya, baik, kali ini dia nurut. Setelah ini dia akan mendatangi kepala sekolahnya untuk mengajukan protes.
Xinyu bangkit dari duduknya, lalu mengikuti Jiaqi untuk pergi keluar kelas.
Ternyata di ruang OSIS mereka cuma dibagikan formulir ekskul untuk sekelas. Setelah itu melaporkan kelasnya lalu kembali ke kelas.
Selama ke sana, Xinyu cuma diam. Jiaqi pun yang mengambil alih semuanya. Dia paham betul perasaan partnernya ini.
"Ini pasti susah buat kamu." Kata Jiaqi saat mereka sedang berjalan menuju kelas. Dia membuka percakapan di antara mereka karena Jiaqi tidak nyaman dengan kecanggungan antara mereka.
Xinyu mengangguk. "Banget."
"Yang sabar ya, semoga habis ini kamu bisa cepet-cepet pindah kelas." Kata Jiaqi sambil tersenyum.
"Iya, makasih."
Jiaqi tersenyum maklum dengan sifat cuek Xinyu. Sebenernya Xinyu bukan seperti orang yang pendiam, mungkin dia sedang tidak mood karena jabatan yang baru saja didapatinya ini.
Xinyu dan Jiaqi sampai di kelas.
"Kenapa dipanggil?" Tanya Laoshi ke mereka.
"Pembagian formulir ekskul, Laoshi." Jawab Jiaqi.
"Ya sudah. ketua kelas, bagikan formulirnya."
Xinyu menurut, dia juga mikir kayaknya udah banyak membebani Jiaqi. Jadilah dia mengambil formulir di tangan Jiaqi.
"Gue aja." Ucap Xinyu.
"Gak papa?"
"Gak papa. Udah lo duduk aja sana."
"Oke."
Jiaqi pun duduk di bangkunya. Sedangkan Xinyu mulai membagikan kertasnya dari depan. Di mulai dari meja Jiaqi hingga sampai di meja Sixu, si anak invisible.
-Class Princess-
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐥𝐚𝐬𝐬 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬
Fanfiction(finished) Menjadi anak SMA adalah hal yang paling ditunggu oleh Xinyu. Membayangkan betapa serunya kehidupan masa SMA nya saja udah buat dia bahagia sendiri. Tapi sayangnya kenyataan tidak seperti ekspektasinya. Xinyu memang sudah menjadi anak SMA...