15 : A Winner

395 74 13
                                    

"Kepada perwakilan kelas 1-F, 2-C, dan 2-D, silahkan menduduki bangku masing-masing." Ucap pembaca acara setelah acara olimpiade ini berjalan selama satu jam lamanya. Akhirnya kelas Xinyu mendapatkan giliran mereka. Xinyu dan teman-temannya langsung kembali duduk tegap dan bersiap untuk mendukung ketiga teman-temannya yang sudah menduduki bangku di sebelah kanan di atas panggung aula.

Chengxin duduk di kiri, Wenjia di tengah, dan Jiaqi di kiri. Mereka tampak serius sambil menyiapkan kertas kosong untuk menghitung soal yang diberikan nanti.

"CHENGXIN, WENJIA, JIAQI, JIAYOUU!!!!" Ini teriakan si Ziyi sambil berdiri dan mengangkat tinggi-tinggi kertas karton berwarna putih yang udah dia coret-coret berupa tulisan-tulisan jiayou beserta nama Chengxin, Wenjia, dan Jiaqi. Ah, gak lupa sama foto mereka yang dia cetak terus dia tempelin disana.

Jujur aja, Chengxin merasa malu lihatnya. Untung aja muka dia di banner itu ganteng. Gak pake foto aib. Syukurnya Ziyi masih dalam mode waras dalam urusan supporting gini.

"Kepada seluruh siswa diharapkan untuk diam selama olimpiade ini berjalan." Ujar si MC. Aula pun menjadi hening.



"Wih kelas 1-F juga ikutan? Keren juga mereka." Suara bisik-bisik dari belakang Xinyu terdengar.

"Iya ya, padahal mereka kelas akhir. Bahkan kelas 1-E sama 1-D aja gak ngajuin diri buat ikutan."

"Gede juga nyalinya. Mana lawan mereka anak kelas 2."

"Fix kalah mah udah. Lawan anak kelas 1 aja gue ragu mereka menang."



"Heh bisa diem gak mulut lo semua?"

Tebak siapa yang ngomong?

Itu Yaxuan.

Iya, Song Yaxuan. Cowok yang daritadi duduk di samping Xinyu dengan tenang tau-tau menegur ketiga perempuan yang sibuk gibahin kelas mereka. Wajah Yaxuan terlihat dingin dan tajam. Dia melirik sinis ketiga perempuan yang dia yakini dari angkatan yang sama dengannya.

"Sekali lagi ngomongin kelas gue yang enggak-enggak, gue patahin leher lo bertiga."

Oke ini kejam tapi Xinyu suka dengernya.

Setelah mengancam dengan nada kasar itu, Yaxuan kembali menghadap depan sambil menghembuskan nafasnya kasar. Xinyu memegang tangannya, berusaha menenangkan Yaxuan yang emosi. Yaxuan yang tadi mengepalkan tangannya perlahan mulai membaik dan membalas mengelus tangan Xinyu. Bermaksud mengatakan kalau dia sudah lebih baik.

Ketiga perempuan di belakang tampak ketakutan mendengar itu. Lagian, siapa yang gak takut disarkasin sama cowok ganteng? Mana ancamannya serem.

"Mampus lu semua." Sahut Tianze yang nyimakin daritadi sambil ngetawain cewek-cewek itu. Dia ikut menghadap depan dan duduk tenang di samping kanan Yaxuan.

"Baik, kita akan mulai olimpiadenya. Dimulai dari kelas 2-C."




•••



Setelah 30 menit lamanya, skor kelas 1-F dan 2-C seri. Siapa yang nyangka kalau kelas 1-F bisa memasuki final dan berhasil ngalahin skor kelas 2-D. Sekarang kelas 1-F dan 2-C akan memasuki sesi final. Yaitu sesi pertanyaan rebutan.

Xinyu dan teman-temannya juga mulai merasa tegang dan gugup karena kelas mereka berada di antara menang dan kalah. Bahkan daritadi Xinyu udah megangin tangan Yaxuan sama tangannya Jingyuan saking gregetannya. Menang banyak sekali kamu, Xinyu:)

"Baik, ini pertanyaan terakhir."

"Setelah pertanyaan ini, kita akan menentukan siapa pemenangnya. Siapa paling cepat dan berhasil menjawabnya beserta menuliskan rumusnya, dia akan menang. Dan otomatis akan menjadi pemenang tiga besar olimpiade tahun ini. Untuk urutan kita akan menghitung berdasarkan jumlah skor yang kalian dapat. Bersiap-siap untuk soal terakhir untuk kelas 1-F dan kelas 2-C."

𝐂𝐥𝐚𝐬𝐬 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang