30 : With Yaowen

426 65 2
                                    

Sebenarnya Xinyu belajar make up bukan buat dia lakukan saat kompetisi nanti. Tapi, Xinyu hanya mau berjaga-jaga karena dia takut nanti saat kompetisi ada sesi pertanyaan mengenai make up. Makanya dia minta tolong sama Yaoren buat ngajarin dia make up dalam satu hari ini aja. Dan ternyata itu manjur, belajar langsung lebih cepat bikin Xinyu paham daripada sekedar nonton video di Youtube. Yaoren juga memberikan dia tips-tips berguna yang dapat membantunya. Kakak Yaowen ini memang sangat membantu. Kalo aja Xinyu adalah cowok, pasti Xinyu bakal naksir sama kakaknya Yaowen ini. Udah cantik, ramah, pinter make up, easy going juga.

"Nah, terakhir, kita pakai setting spray. Gunanya buat mempertahankan make up di wajah. Biar gak cepet luntur gitu." Kata Yaoren sambil mengambil satu botol yang katanya bernama setting spray tadi. Kemudian dia semprotkan wajah Xinyu dengan setting spray itu.

"Selesai!"

Xinyu membuka matanya, dia memperhatikan wajahnya di cermin. Terlihat sedikit berbeda karena sentuhan make up. Wajah Xinyu terlihat lebih berwarna dan cantik. Yaoren benar, hanya dengan make up natural sudah membuat Xinyu menjadi cantik seperti ini.

"Gimana? Cantik, kan?" Tanya Yaoren di belakang Xinyu dengan senyum mengembang.

Xinyu mengangguk kuat, "Makasih, Jie. Jie udah bantu aku banyak banget. Selain udah bikin jadi cantik gini, Jie juga ngajarin aku."

Yaoren tertawa kecil, "Santai ajalah. Lagian kamu itu pinter kok, cepet pahamnya. Abis ini coba-coba aja di rumah lagi. Oh ya, jangan lupa beli make up nya dulu di mall. Nanti aku kirim list nya deh."

Xinyu mengangguk lagi. Dia tersenyum ke cermin sambil memandang wajahnya.

"Sini sini foto dulu!" Yaoren menarik tangan Xinyu sampai Xinyu berdiri. Kemudian mengajak gadis itu ke balkon kamarnya.

"Ayo cepet post senyum. Satu dua tiga!"

Yaoren memfoto Xinyu sebanyak 3 kali, tak lupa mengajak 'murid' barunya itu berfoto bersama. Setelah berfoto mereka tertawa bersama melihat foto-foto hasil jepretan mereka.

"Jie nama weibonya apa? Sini aku follow." Xinyu bertanya sambil mengeluarkan ponselnya dari saku rok sekolah.

"Scan aja sini." Yaoren menunjukkan kode QR weibonya dan langsung di scan oleh Xinyu. Kemudian mereka pun saling follow-follow weibo. Tak lupa tukeran kontak WeChat juga.

"Jie! Xinyu! Kalian dimana?" Terdengar suara Yaowen dari dalam kamar Yaoren. Pintu balkon kamar Yaoren memang ditutupi oleh gorden, makanya Yaowen tidak mengetahui mereka di sini.

"Di balkon!" Teriak Yaoren.

Lalu datanglah Yaowen yang udah mengganti bajunya dengan kaos oblong dan celana pendek rumahan selutut. Mata Yaowen langsung berpusat ke Xinyu yang juga menatapnya. Cantik, itu yang terus Yaowen katakan di batinnya.

"Heh, biasa aja lihatinnya!" Yaoren menepuk bahu Yaowen, menyadarkan adiknya itu yang malah melamun melihat Xinyu. Sedangkan Xinyu cuma ketawa lalu memperhatikan pemandangan dari balkon kamar Yaoren.

"Gimana, Wen? Cantik, kan?" Tanya Yaoren sambil merangkul Xinyu. Membuat Xinyu mau tak mau harus menatap Yaowen lagi.

Sedangkan Yaowen malah tergagap ditanya gitu. Dia berusaha bersikap biasa aja dan mengangguk jujur. "Cantik."

"Oh iya dong! Siapa dulu yang make-up in?" Kata Yaoren dengan bangga.

Kali ini Yaowen tidak mengelak. Dia akui skill make-up kakaknya ini tidak perlu diragukan lagi. Xinyu menjadi lebih cantik, ya walaupun biasanya juga udah cantik.

"Mau pulang sekarang?" Tanya Yaowen menawarkan ke Xinyu.

"Boleh. Tapi, gue mau beli make-up dulu di mall."

"Gue temenin."

"Eh gak usah, gue pasti lama banget nanti."

"Gak papa. Gue sekalian mau beli sesuatu juga di sana."

Yaoren hanya mengangkat bahu dan meninggalkan keduanya untuk berbicara. Dia paham betul kalau adiknya ingin berbicara berdua dengan Xinyu.

"Yaudah deh." Ucap Xinyu pasrah.

"Oke, gue siap-siap dulu!" Setelah mengatakan itu Yaowen langsung berlari keluar menuju kamarnya. Terlihat di wajahnya ada sorot berbinar kesenengan. Yaoren yang melihat itu cuma menggeleng-geleng sambil bergumam, "Dasar bocah baru puber."


•••



Keduanya telah sampai di mall setelah menaiki bus. Yaowen juga tadi hanya mengganti celana selututnya dengan celana jeans hitam panjang dan memakai jaket. Kalau Xinyu, dia dipinjamkan kaos milik Yaoren karena dia merasa gerah memakai seragam sekolahnya.

Suasana mall lumayan ramai walaupun hari ini adalah hari biasa. Xinyu bisa lihat ada banyak anak-anak muda yang nongkrong di kafe atau tempat hiburan lainnya.

"Langsung ke tempat make-up nya, Xinyu?" Tanya Yaowen saat mereka sampai di lantai atas dengan menggunakan eskalator.

"Iya. Abis itu kita cari barang yang lo mau beli." Xinyu mengangguk.

Seketika Yaowen jadi gugup karena sejujurnya tadi dia bohong kalau dia mau beli sesuatu. Padahal Yaowen cuma mau pergi sama Xinyu berdua. Emang ada aja akal bulusnya ini. Jadilah selama Yaowen ngikutin Xinyu dia mikir-mikir mau beli apa di mall ini biar bohongnya gak ketahuan.

Mereka masuk ke salah satu store brand make up yang direkomendasikan sama Yaoren. Yaoren juga udah ngirim list make up yang dia rekomendasikan ke WeChat. Kata Yaoren, Xinyu cukup tunjukin aja list ini, nanti juga pegawai toko yang nyari sendiri.

"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" Salah seorang pegawai wanita mendatangi keduanya dengan ramah.

"Ah saya mau beli ini." Xinyu menunjukkan ponselnya yang berisi list make up tadi.

"Ohh baik. Mari ikuti saya."

Xinyu mengikuti pegawai itu, sedangkan Yaowen tetap di posisinya sambil melihat-lihat sekitar.


Setelah beberapa menit lamanya, akhirnya Xinyu selesai mencari semua make up yang dia butuhkan. Sambil menunggu barangnya di scan, Xinyu pun menghampiri Yaowen yang masih setia berdiri tapi sekarang sambil mainin ponselnya.

"Yaowen." Panggil Xinyu.

"Hah? Udah siap?" Yaowen langsung mendongak.

"Udah. Abis ini kita kemana?" Tanya Xinyu.

Yaowen memutar otak, dia bener-bener gak tau mau beli apa. Tapi beberapa detik kemudian, selintas ide datang ke kepalanya. Yaowen tersenyum cengengesan sendiri sambil berkata, "Ada deh, nanti ikut aja."

"Oke."












"Si anjir, kirain nyari apa. Taunya cuma beli es krim!"

Iya, otak bulus Yaowen emang sempit banget mikirnya. Ujung-ujungnya malah beli es krim yang di jual di stand jalanan mall. Xinyu menggerutu sambil memakan es krim vanilanya.

Sedangkan Yaowen cuma cengar-cengir sambil makanin es krim cokelatnya.

"Ya maap. Tapi ini es krimnya enak banget tau. Gue suka beli es krim ini kalo ke mall." Kata Yaowen membela diri.

"Iya deh suka-suka elu aja."

Yaudah, walaupun Yaowen kelihatan tolol di sini, dia mah santuy aja. Yang penting bisa berduaan sama Xinyu tanpa gangguan teman-teman dakjalnya yang suka iri dan dengki. Tak lupa Yaowen mengajak Xinyu berfoto bersama guna untuk memanas-manasi temen-temennya itu. Dia upload di weibo dengan songongnya dan sontak aja isi komen weibonya adalah hujatan-hujatan dari temen-temennya yang lain. Yaowen cuma ketawa ngakak lihat komenan temen-temennya itu.

-Class Princess-

𝐂𝐥𝐚𝐬𝐬 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang