Starlight - Ost True Beauty
•••
Jika ada seseorang yang begitu mencintaimu melebihi apapun, itu aku.
Jika ada orang yang mengutamakan kebahagiaanmu daripada dirinya sendiri, itu aku.It's okay to be lebay.
Terlepas dari semua yang telah aku lakukan dan apa yang sudah aku terima darimu. Itu adalah mauku.
Mauku untuk mencintaimu; berada di sampingmu selama ini.
Lova, memang tidak mudah mengambil keputusan untuk bersamamu empat tahun yang lalu. Rasa takut mau tidak mau hinggap dalam diriku, terlebih saat itu bukan kamu yang aku inginkan. Namun, semuanya dengan mudah berubah. Aku telah menjadi orang yang beruntung dicintai olehmu, dan seseorang yang begitu banyak stok kesabaran untuk mempertahankanmu.
Sungguh, aku tidak menyesalinya sama sekali meskipun banyak luka yang kau berikan di kesempatan terakhir. Kenangan manis lebih banyak yang kau berikan dan hal itu tidak bisa menjadi alasan kuat untuk terus bersamamu.
Aku mengerti.
Disaat aku mati-matian untuk memaksa bertahan dengan berpikir agar tidak ada penyesalan, ku kira itu berasal dari naluriku semata tetapi nyatanya lebih dari itu.
Cinta memang tidak tahu kapan ia datang, tapi cinta tahu kapan semestinya ia pergi. Itu yang memang seharusnya aku lakukan. Maka dari itu biarkan aku untuk memakai akal pikirku saat ini. Kepergian yang tidak pernah terbesit sama sekali dalam hidupku aku ingin mencobanya, jauh dalam jangkauanmu, jauh dalam pandanganmu.
Lova ingatlah.
Cinta yang indah tidak selamanya akan datang padamu; kesakitan selalu berdampingan disisinya. Aku sangat mencintaimu, sangat menyangimu hingga aku tidak pernah merasakan hal itu pada laki-laki lain. Namun kamu tahu, itu hanya kenangan yang bisa aku kenang. Itu dulu saat aku serius denganmu, tetapi kamu seolah bermain-main denganku.Sekarang sudah tidak ada lagi kita. Aku dan diriku sendiri, namun kamu dan dia. Tidak apa-apa, meskipun hal itu tidak pernah terucap dari bibirmu tapi aku tahu kamu menginginkannya.
Aku tidak ingin memikirkan bahwa kamu akan menyesal atas kepergianku, mari kita sebut saja sebagai kebodohanku yang menyerah atas dirimu.
Kita sudah jadi kenangan, Jangan menangis jika mengenang. Meski kenyataannya justru aku yang melakukan itu.
Aku baik-baik saja disini. Dan akan selalu berusaha baik-baik saja. Tanpamu.
Satu yang pasti bertahanlah dengan pilihanmu. Pilihan yang sudah melepaskan cinta kita selama ini. Terlepas aku membencimu karena telah memperlakukanku seperti ini tetap saja aku ingin kamu menjadi laki-laki yang bertanggung jawab dengan pilihannya dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Aku tidak akan bersedih lagi kali ini, rasa itu sudah aku lenyapkan sebelum aku memutuskan untuk meninggalkanmu.
Biarkan aku menghargai apa perasaanmu dan juga perasaannya.
Jika sekarang kamu merasa bersalah, buktikan padaku jika kamu akan berbahagia dengannya tanpa mengulangi kesalahan yang sama saat bersamaku. Jangan pernah lagi, karena itu sangat menyakitkan. Aku tidak mau jika dia merasakan apa yang pernah aku rasakan. Berjanjilah padaku. Dan aku akan benar-benar memaafkan mu.
Lova ingatlah kata-kataku.
Berusahalah agar kita tidak saling bertemu kembali, karena saat itu tiba maka aku akan membuatmu menyesal pernah melepaskanku. Persis seperti apa yang kamu katakan bahwa pertemuan kita akan menjadi penyesalan bila salah satu dari kita memutuskan untuk pergi. Meskipun pada kenyataannya aku yang pergi namun itu semua karenamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DeaLova
Teen Fiction"Cinta memang tidak tahu kapan ia datang, tapi cinta tahu kapan semestinya ia pergi." Dea. "Mencintaimu adalah keputusanku yang mutlak, dan menyakitimu ketidaksengajaan yang ku perbuat." Lova. _DeaLova_