57

192 17 4
                                    

⬆️Last Child — Duka🎵⬆️

Aku mau ngucapin Sampai Jumpa ke kalian semuaaaaaaa....

•••

Suasana istirahat sekarang terasa berbeda. Semuanya terdiam tidak ada yang mencoba untuk membuka percakapan, masing-masing mengalihkan perhatiannya ke ponsel. Entah apa yang sedang mereka mainkan yang pasti sedari awal mata Dea sesekali melirik ke arah orang yang baru saja masuk Sekolah setelah sekian lama. Di sisinya ada Lova, tentu pandangan ini membuat Dea muak.

Anna dengan sengaja duduk lebih dekat dengan Lova, di satu kesempatan Lova sedikit menjauh tapi Anna tidak membiarkan hal itu terjadi ia lebih mendekatkan tubuhnya lagi dengan Lova. Dea mendengus, mengarahkan pandangannya ke sekitar kantin sampai fokusnya berhenti pada orang yang baru saja memasuki kantin.

"Woy, Deon! Sini." Teriak Dea cukup keras membuat pandangan mata beralih pada sosok yang Dea sebutkan. Deon mengumpat karena sudah menjadi pusat perhatian, tak ayal ia mendekat ke meja itu bersamaan dengan beberapa porsi makanan yang datang.

"Lo makin hari makin cakep, ya." Ucap tak tahu malau Cika berhasil membuahkan pukulan keras di kepalanya, itu ulah Miki.

Deon tidak acuh atas lontaran yang keluar dari bibir Cika, justru hal yang dilakukan Deon sekarang adalah mengambil paksa segelas minuman yang baru saja akan Dea minum.

"Ish, minuman gue. Kurang ajar banget, sih, lo." Dengus Dea kesal.

"Udah lah Dea, pesen lagi aja kali, kan hari ini makanan kita gratis. Tenang, ditanggung sama yang udah jadian. Bener gak Lova, Anna?"

Byuuuurrrr...

"Ish, Deon air lo muncrat ke wajah gue." Rengek Cika mengusap wajahnya sedikit jijik.

"Apa kata lo?"

"Minuman lo muncrat, ih. Wajah gue basah."

Deon mendengus. Menatap ke semua orang yang ada di sana. Semuanya menunduk terkecuali Dea, Lova dan Anna. Pandangan Deon mengarah pada Anna dan Lova, merasa ada yang tidak beres.

"Cika!"

"Apa Deon ganteng? Maksud lo Lova sama Anna yang udah jadian?"

Ucapan Cika membuat Deon menghela napas panjang. Meluruhkan punggungnya ke kursi.

"Semua orang yang ada di sini udah tahu?" Tanya Deon lagi.

"Semua anak sekolah udah tahu kali!" Jawab Cika lagi seketika membuat Miki dan Gara ingin menyumpal mulut embernya. Sedangkan Lova ia hanya bisa terdiam, berlainan dengan Anna yang senang akan situasi ini.

"Dea. Lo tahu?" Deon melirik ke adiknya.

"Tahu dong, masa gak tahu, sih, info yang udah menggemparkan satu sekolahan ini." Jawab Dea dengan santainya.

Dalam hati Deon mengumpat dan menyumpah serapahi seraya melirik tajam pada Lova.

"Tapi satu Sekolah bakalan lebih gempar kalau tahu faktanya. Seru nih kayanya." Ucap Dea mengeluarkan senyum smirk-nya. Lova melotot, dengan mudahnya Dea berucap seperti itu.

"Hah, fakta apa?"

"Kepo deh, lo."

"Ih buruan fakta apa? Lo kurang ajar nyembunyiin sesuatu dari kita-kita." Keukeuh Cika memaksa Dea membuka mulut.

"Deaaaaa, iihhh."

Brakkk...

Deon bangkit dengan sedikit menggebrak meja, wajahnya merah padam. Deon hanya tidak mengerti situasi apa yang sedang terjadi dan hal apa yang sudah Dea lalui hingga kejadian ini bisa terjadi.

DeaLovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang