12

412 16 0
                                    

Jangan cemburu, dia cuma sahabat sekelas.

~DeaLova~

***

"Lo kata mau pulang! Ko malah mau masuk."

Dea yang hendak membuka pintu kembali berbalik dan menatap jengah ke arah Lova. "Lo percaya?"

Lova mengernyit tidak mengerti. Jalan pikiran Dea memang terkadang membuat Lova merasa dibuat pusing.

"Gue kesini mau jenguk dia. Masa belum aja ketemu udah mau pulang lagi."

"Terus kenapa lo tadi ngomong mau pulang? Ribet banget omongan lo." Ketus Lova.

"Gue berubah pikiran!"

Selepas itu Dea membuka pintu kamar inap Anna. Membuat Miki dan Cika yang sudah di dalam memusatkan perhatian padanya.

"Dea!"

Dea melambaikan tangannya seraya tersenyum kemudian menghampiri mereka berdua. Lova-pun mengikuti langkah Dea dari belakang.

"Loh, kalian ko datang berdua?" Tanya Miki dengan menunjuk pada Dea dan Lova bergantian.

"Ketemu di depan." Jawab Lova acuh.

Miki dan Cika mengangguk saja. Tidak ada hal yang patut untuk dicurigai. Memang apa yang salah jika Dea dan Lova datang barengan?

"Anna tidur?"

"Iya. Pas tadi si Lova keluar dia bangun, cuma minum doang. Terus tidur lagi deh." Jelas Cika.

"Kalian mau nginep?"

Nampaknya Cika dan Miki saling bersitatap seolah berbicara, sedetik kemudian mereka sama-sama tersenyum canggung. Dea tahu, pertanyaannya sia-sia.

"Yaudah pulang aja. Keburu tengah malem. Biar gue aja yang nginep," ujar Dea santai.

Cika menggaruk kepalanya, merasa tidak enak. "Gak apa-apa?"

"Gak apa-apa. Daripada kalian disini malah bikin ribut juga, malah bikin Anna gak bisa istirahat."

"Dea mah, tau aja deh."

Dea melingkarkan bola matanya. Cika itu suka malu-malu kucing.

"Yaudah kita pulang sekarang. Yuk, yang!"

Cika dan Miki mulai bergegas. Waktu pun mulai memasuki tengah malam, kalau berlama-lama lagi akan semakin berbahaya apalagi jalan raya sekarang mulai rawan untuk pengendara. Sudah banyak manusia yang tidak memakai akal sehatnya sehingga berani melakukan hal yang begitu keji dan tidak berperi-kemanusiaan. Seperti perampokan dan juga begal.

"Hati-hati di jalan." Kini Lova bersahut.

"Lo gak pulang juga?" Tanya Dea setengah melirik.

"Gue kan nemenin lo. Masa lo sendiri, kasihan lo kelihatan banget jomblonya." Canda Lova sambil terkekeh geli.

"Modus." Celetuk Miki sebelum lenyap dibalik pintu membuat Lova mencebikkan bibirnya.

DeaLovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang