Chapter 34 : Blur

455 99 13
                                    

Meng Zhiyi tersadar seperti orang linglung. Dia bangun pelan-pelan dan duduk di sofa. Jam dinding menunjukkan pukul sebelas malam.

Apa yang terjadi? Kenapa aku tiba-tiba jatuh tertidur di sini?

Dia memegangi kepala yang sedikit pusing. Mencoba mengingat sesuatu.

Tadi ada seorang kurir yang mengirimkan barang

Dia memijat-mijat keningnya.

Tapi kemana dia, dan mana kirimannya

Meng Zhiyi mulai gelisah dan tidak mengerti. Kedua tangan dan kakinya terasa kebas, sementara kepalanya berputar-putar.

Jangan-jangan pencuri yang menyamar sebagai kurir.

Haruskah aku menelepon polisi?

Tersaruk-saruk, dia bangkit dan berjalan menuju kamar tidur. Memeriksa lemari pakaian, laci-laci rahasia yang tersembunyi di dalamnya. Uang tunai, koleksi perhiasan, semuanya masih utuh, tak tersentuh.

Apalagi barang berharga yang mungkin bisa diincar pencuri?

Menit berikutnya dia memasuki ruang kerja. Laptop dan ponsel masih ada di atas meja. Lukisannya?

Ketegangan di wajah Meng Zhiyi menyurut begitu dilihatnya lukisan antik itu masih terpasang dengan anggun.

Kelegaan membanjiri dada. Dia menghembuskan nafas panjang lantas kembali menuju ruang duduk dan termangu di sofa.

Tapi, kenapa dirinya tiba-tiba pingsan di sofa. Bahkan hampir tiga jam.
Jika tak ada sesuatu yang hilang, apa yang dilakukan kurir itu, kenapa dia kemari, lalu tiba-tiba pergi.

Pikirannya berkelana kemana-mana memikirkan berbagai kemungkinan. Sampai akhirnya dia kembali bergelung di sofa, tubuhnya masih lemas.

Sebenarnya apa yang telah terjadi di sini?

Meng Zhiyi kembali memejamkan mata.

~ • ~

Xiao Zhan pov

Visi itu sangat singkat, lebih singkat dari biasanya. Aku tak bisa menembus kabut yang menutupi pikiran si pencuri.

Semua hanya berupa kilasan momen yang samar, bahkan nyaris tak berbentuk. Aku hanya bisa merasakan sesuatu yang berbahaya, mencoba mencegah kerusakan yang lebih buruk.

Aku sangat mengkhawatirkanmu, pencuri...

Semakin aku tak bisa membaca niat burukmu, semakin aku khawatir.

Apakah kekuatan mistis itu memang ada? Apakah semua yang kusaksikan dalam kepalaku masih nyata?

Ataukah hanya halusinasiku saja?

Lalu kenapa terkadang aku tak bisa melihat apa pun. Semua suara dan peristiwa perlahan memudar dalam kegelapan.

Pencuri itu tak mengizinkan aku mengintip memorinya lagi.

Benarkah bisa dikendalikan sejauh itu?

𝐌𝐢𝐝𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐢𝐞𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang