Sixth People Medical CenterDr. Lee Se Young, seorang dokter cantik lulusan universitas terbaik di Korea Selatan. Meniti karier di salah satu rumah sakit swasta bergengsi di Shanghai. Di usia dua puluh tujuh, ia memiliki segalanya. Karier, prestasi gemilang, reputasi tak tercela.
Xiao Zhan sempat menjadi pasien dr. Lee di masa-masa awal perjuangannya merintis karier sebagai penulis.
Setiap kali ia memeriksakan diri pada dr. Lee, keluhannya nyaris sama. Terakhir kali Xiao Zhan didiagnosis menderita generalized anxiety disorder atau gangguan kecemasan umum, yang bisa diatasi setelah peluncuran novel kedua.
"Selamat siang dokter," Xiao Zhan membuka pintu ruangan dr. Lee tanpa mengetuk lebih dulu. Sang dokter yang tengah memilah-milah file dalam map tersentak kaget.
"Mr. Sean.." dia bergumam. Terkejut, antusias, dan sedikit kesal.
"Yeah -- ini aku lagi," Xiao Zhan melangkah masuk ke dalam ruangan, duduk di depan meja kerja dr. Lee.
"Kau sudah cukup sehat untuk waktu yang lama. Apa kali ini kau berakting sakit?"
"Tsskk, aku tidak senekat itu. Tidak banyak orang yang senang menemui dokter," Xiao Zhan tersenyum tipis.
"Sekarang apa lagi?" tanya dr. Lee.
Keduanya lebih seperti dua orang teman dibanding pasien dan dokter.
"Aku tidak tahu," Xiao Zhan mengangkat bahu.
"Mungkin stress, deadline, writer's block. Sulit untuk dijelaskan."Dr. Lee berdiri, berjalan menuju sebuah lemari kaca yang disesaki botol-botol obat.
"Kau sebaiknya hati-hati untuk tidak mengatakan tentang ini pada editor atau para penggemarmu," dr. Lee berkata, diselingi tawa kecil.
"Atau kau akan dipecat karena dianggap tidak memiliki kestabilan mental.""Bisakah tidak menggunakan kata mengerikan itu?!" protes Xiao Zhan, melirik kesal. "Aku merasa sudah gila saat ini juga."
Dr. Lee sibuk mengatur dan meneliti label beberapa botol obat.
"Oke-jadi apa keluhanmu kali ini?" tanyanya, mengulum senyum.Xiao Zhan menelan saliva, berdehem sekali. "Gangguan tidur," jawabnya.
"Lagi?" dr. Lee masih tidak menoleh.
"Begitulah."
"Kusarankan jangan membawa beban pekerjaanmu kemana-mana," ujar dr. Lee, ringan dan datar.
"Aku tahu," desah Xiao Zhan.
"Editorku tak mau mengerti."
"Mungkin kau terlalu memaksakan diri," kata dr. Lee lagi.
"Harusnya tidak sesulit itu. Bagaimanapun aku seorang penulis handal."
Dr. Lee menggulung berkas di tangannya, dan menampar lembut bahu Xiao zhan dengan gulungan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐢𝐝𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐢𝐞𝐬
Misteri / ThrillerKasus pencurian berantai yang ditulis Mr. Sean dalam novel terbarunya ternyata menyeret dia pada pusaran kasus yang persis sama dan terjadi di dunia nyata. Mungkinkah ada seorang copycat di luar sana yang menghidupkan kisah fiksi yang ia tulis. Lant...