Chapter 35 : Rumour

426 87 12
                                    

Foto itu nampak begitu nyata. Meski hanya satu yang dimuat di harian Newsweek, tapi foto itu seolah menceritakan banyak hal.

Entah siapa wartawan iseng yang begitu brilian mengambil fotonya bersama Meng Zhiyi saat acara makan malam di The Philosopher. Diambil dari sudut yang cukup tepat dan akurat, di foto itu terlihat dirinya menyentuh tangan Meng Zhiyi yang tengah memegang gelas.

Xiao Zhan mendengus gusar. Dia meletakkan harian itu di atas meja kerjanya. Lantas ia berdiri dekat jendela dengan kedua tangan dilipat depan dada.

Cukup berbahaya, batinnya.

Dia yakin reporter Ji Li yang beberapa kali diungkit-ungkit namanya oleh Zhuocheng ada di restoran malam itu dan dengan tabah mengawasi pergerakannya bersama Meng Zhiyi.

Wartawan itu benar-benar tidak kreatif dan tidak pandai mencari berita akurat, dia membatin lagi.

Menyebarkan rumor, sungguh tidak bisa dipercaya.

Xiao Zhan menghela nafas panjang. Dia ingin mengklarifikasi berita yang bisa menimbulkan spekulasi dan kesalahpahaman itu. Tapi dia tidak tahu bagaimana menghubungi reporter Ji Li.

Mungkin Zhuocheng bisa membantuku untuk bicara dengan wartawan magang itu

Helaan nafas sekali lagi, dan lebih berat.

Bagaimana jika si pencuri membaca berita di harian Newsweek? Apa yang akan dia pikirkan? Dia akan mengira bahwa aku benar-benar mencintai Zhiyi.

Xiao Zhan memutar tubuh, menyambar mantel panjang di gantungan dan keluar dari ruang kerjanya.

Dia bergegas keluar dari apartemen, mengambil mobil dan mengemudi ke kantor Zhuocheng.

~ • ~

Bloom's Library

Zhuocheng terkesiap saat pintu ruangannya terbuka dengan keras dan mendadak. Dia melihat Xiao Zhan masuk dengan langkah menghentak dan tergesa-gesa.

"Apa ini?" Xiao Zhan melempar harian Newsweek ke meja Zhuocheng tepat ke depan muka sang editor.

Zhuocheng mendelik kesal.
"Bisa lebih sopan? Kau barbar sekali!" gerutu Zhuocheng. Dia mengambil tabloid itu dan membaca halaman depan.

"Woww! Ini bagus Zhan..!" dia berseru antusias. Zhuocheng meneruskan membaca dengan wajah berseri-seri.
"Siapa yang menulis berita utama ini? Novelis terkenal Mr. Sean dikabarkan berkencan dengan putri tunggal vice president Metro Shopp. Rumor hubungan ini mengembangkan spekulasi terhadap investasi film ketiga dari novel sang penulis."

Senyum Zhuocheng semakin melebar.
"Kau benar-benar berkencan dengannya? Foto di tabloid ini asli? Zhan, kau sekarang lebih terkenal dibanding seorang aktor."

Xiao Zhan mendesah jengkel. Dia menghempaskan tubuhnya di sofa.
"Gosip murahan. Aku berani taruhan reporter magang itu yang mengambil fotoku. Lantas menjual informasi palsu pada rekan-rekannya sesama wartawan."

"Informasi palsu? Kau jelas-jelas berkencan dengannya bukan? Tanda merah di lehermu itu... " Zhuocheng tertawa menggoda.

"Tutup mulutmu! Kau tidak tahu apa-apa."

"Oke Zhan. Kau makin dewasa sekarang. Bagaimanapun kabar ini bisa menaikkan rating novelmu. Tinggal beberapa episode lagi, dan boom..!!!" Zhuocheng nyaris berseru membuat Xiao Zhan sakit kepala mendengar ocehannya.

"Aku ingin menemui reporter Ji Li, aku akan mengklarifikasi berita palsu ini, atau kau saja yang bicara padanya."

"Aahh.. Tidak perlu Zhan." Zhuocheng duduk di sampingnya, melingkarkan lengan ke bahu Xiao Zhan, siap dengan serangan bujuk rayu.
"Rumor datang dan pergi seperti angin. Orang-orang akan segera melupakannya begitu film dibuat nanti. Kita membutuhkan rumor ini untuk mengangkat berita proyek film kita, menjadikannya trending topik."

𝐌𝐢𝐝𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐢𝐞𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang