Chapter 2 : Editor

887 159 11
                                    

Xiao Zhan pertama kali berjumpa dengan Wang Zhuocheng tiga tahun lalu saat presentasi seorang penulis yang baru naik daun. Dia bahkan lupa siapa nama penulis itu.

Sang penulis mengadakan presentasi di sebuah toko buku dan membacakan beberapa bagian dari buku karyanya tersebut. Para pengunjung toko buku yang tidak terlalu banyak itu pun duduk manis pada kursi-kursi yang disusun berderet.

Xiao Zhan tengah menyimak sang penulis itu tanpa memperhatikan Zhuocheng yang duduk di sampingnya. Zhuocheng dengan kemeja acak-acakan dan bibir mengkerut nampak bersungut-sungut di telepon. Beberapa kali Xiao Zhan berdehem untuk memberi isyarat bahwa ia terganggu dengan suara berisiknya.

"Suruh dia mengirim naskahnya sebelum tengah hari besok," Zhuocheng berbisik marah di telepon.

"Aku sedang di toko buku. Kau bisa mengaturnya bukan?"

"Apa? Kau masih bertanya? Minta perpanjangan waktu sehari lagi!"

Dia menekan tombol off sambil mendesis. Xiao Zhan meliriknya kesal, saat itu Zhuocheng balik melihatnya lalu mengangguk kaku.

"Ngomong-ngomong buku apa yang sedang dipresentasikan penulis itu?" bisik Zhuocheng pada Xiao Zhan.

Matanya terarah pada si penulis yang tengah bicara di hadapan audiens.

Xiao Zhan memutar bola matanya, menghela nafas.

"The Fortress," jawab Xiao Zhan.

"Novel?"

"Yah."

"Novel tentang apa?"

Xiao Zhan memandang pria di sampingnya terheran-heran. Pria aneh ini sepertinya tersesat.

"Kau belum membacanya? Itu novel yang cukup bagus."

Zhuocheng mendengus.

"Semua novel bagus sekarang-sekarang ini," bisiknya lagi. Kali ini agak khawatir mengganggu orang lain.

Xiao Zhan mengangkat bahu. Dia merogoh sakunya dan mengeluarkan dua buah permen loli.

"Permen?" ia menawarkan pada Zhuocheng yang disambut dengan gelengan. Dengan santai ia kembali memasukkan satu permen dan membuka kemasan satunya lagi.

"Kudengar ada web novel yang terbit hampir dua bulan lalu di Chocolate Page, katanya ceritanya sangat bagus. Bergenre kriminal, thriller, misteri. Novel yang cukup cerdas.." dia masih berbisik.

"Apa judulnya?" tanya Xiao Zhan.

"Dark Corner."

"Penulisnya?"

"Mr. Sean."

"Oh.." desis Xiao Zhan.

"Aku yakin penulisnya sangat brillian, sekaligus orang yang sensitif. Aku masih tak mengerti bagaimana tokoh penjahatnya malah jadi begitu menyedihkan dan mengundang simpati, tapi pada akhirnya dieksekusi tanpa ampun."

Zhuocheng menggelengkan kepala.
"Aku nyaris yakin penulisnya memiliki gangguan psikis."

Ziao Zhan mencibir.

"Kau sudah membacanya?"

"Yah.."

"Keren bukan?"

"Sempurna. Aku ingin sekali berjumpa dengan penulisnya, aku berminat mencetak dan menerbitkan webnovel itu dalam bentuk buku."

Xiao Zhan mengangkat alisnya. Nampak terkejut.
"Kau benar-benar ingin berjumpa dengannya? Apa kau akan memberikan penawaran?"

"Tentu, aku akan memberikan penawaran harga sebesar lima ratus dollar untuk pembayaran di muka," ujar Zhuocheng bangga.

𝐌𝐢𝐝𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐢𝐞𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang