Chapter 8 : Thief (1)

644 122 9
                                    

Malam itu menjelang pukul sepuluh, cahaya lampu jalan bersinar di sela-sela dedaunan dan cabang-cabang sebuah pohon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu menjelang pukul sepuluh, cahaya lampu jalan bersinar di sela-sela dedaunan dan cabang-cabang sebuah pohon. Kawasan Hengshan merupakan kawasan elit dan tenang tidak jauh dari kawasan French Concession.

Hengshan dipenuhi dengan bungalow dan rumah-rumah dengan gaya arsitektur bangunan klasik. Di kawasan tenang ini menawarkan fasilitas hotel dan homestay. Pilihan yang cocok bagi para kalangan elit yang ingin beristirahat di waktu akhir pekan.

Wang Yibo menyusuri jalan yang sepi dan temaram. Matanya yang tajam bersinar-sinar dalam keremangan mengawasi situasi di sekitarnya. Tidak ada petugas yang berpatroli. Ini bukan akhir pekan. Hengshan menjadi lebih sepi dari biasanya.

Dia berjalan cepat-cepat, menggendong sebuah tas ransel berukuran sedang di punggungnya, sebuah tas kecil melingkar di pinggang dan tangan kanannya menjinjing sebuah kotak. Dekat sebuah lampu jalan yang cukup terang, ada belokan dengan jalan yang lebih kecil.

Dia melirik diam-diam, sekitar lima puluh meter di belakangnya terparkir sebuah sedan abu tua dengan lampu depan berkedip-kedip.

Wang Yibo mempercepat langkahnya. Tiga rumah dari belokan itu terletak rumah tamu Carnation. Rumah tamu itu bergaya tradisional dengan warna didominasi coklat gelap.

Lampion-lampion memancarkan cahaya lemah yang menambah kemurungan rumah itu. Wang Yibo menaiki dua anak tangga dari kayu dan memijit bel. Seorang wanita tua muncul dari balik pintu.

"Ya?"

"Aku petugas pengantar makanan dari  restoran Sweet Crab. Tuan Orsati memesan beberapa menu makanan dan minuman."

"Kau yakin tidak salah alamat?"

"Tidak mungkin salah. Pesanannya atas nama Tuan Orsati, rumah tamu Carnation 12 South Hengshan Road."

"Tunggu sebentar," wanita tua itu membetulkan letak kaca matanya, lalu melebarkan pintu.

Dengan langkah gontai ia menapaki sebuah tangga menuju lantai atas.
"Aku akan bertanya pada tuan Orsati, kukira dia tak memesan makanan," ujarnya.

Wang Yibo dengan berani masuk ke dalam rumah.
"Apa tuan Orsati sudah tidur?" tanyanya pada wanita tua.

"Seharusnya dia sudah tidur, dia tidak akan makan malam di atas pukul delapan."

"Kalau begitu, saya taruh saja makanan ini di meja. Anda tak perlu membangunkan tuan Orsati. Cukup selesaikan pembayarannya."

Wanita tua itu menghentikan langkahnya. Dia berpikir sejenak, lalu berbalik kembali menuruni tangga.
"Ah, haruskah aku membayarnya. Apa tuan Orsati benar-benar memesan makanan sebanyak ini?"

"Saya yakin tidak salah alamat," Wang Yibo meyakinkan sekali lagi.

"Baiklah. Berapa semuanya?"

"Sembilan puluh dollar."

𝐌𝐢𝐝𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐢𝐞𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang