Chapter 46 : What Lies Beneath

405 84 18
                                        

~ • ~ Happy Reading ~ • ~

Ruangan bernuansa kelabu itu hening, atmosfer terasa lembab dan berat. Menekan siapapun yang berada di dalamnya hingga nyaris sulit bernafas.

Li Xian duduk tegak di belakang meja hitam berbentuk persegi, di seberangnya duduk sang novelis.
Mr. Sean.

Xiao Zhan lebih tenang dibanding kebanyakan orang yang tengah menghadapi sesi interogasi. Sepertinya dia sudah sangat siap. Entah darimana ia dapatkan ketenangan itu, mungkin didasarkan atas keyakinan bahwa ia tidak bersalah atau terlibat kriminalitas apa pun.

Bahkan, Xiao Zhan sebenarnya tidak tahu apakah sang petugas benar-benar memiliki gugatan untuknya.

Li Xian berdehem, mengatasi keheningan yang panjang.

"Mr. Sean, kau hanya perlu menjawab beberapa pertanyaan sederhana, kami tidak akan menyulitkanmu jika kau bersikap kooperatif."

"Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Di mana kau bertemu dengan temanmu?"

Xiao Zhan mengernyit, "Siapa maksudmu?"

"Pencuri itu. Wang Yibo."

Mata Li Xian menyergap cepat pada perubahan gestur tubuh Xiao Zhan saat mendengar nama itu disebutkan. Tetapi tak ada pergerakan apa pun. Xiao Zhan bahkan tidak menggerakkan telunjuknya.

"Aku tidak ingat kalau dia adalah temanku. Ah ya, mungkin dia hanya salah satu penggemar. Aku bertemu banyak orang dan tidak ingat kapan tepatnya kami bertemu."

"Jadi kalian tidak berteman?"

Xiao Zhan mengangkat bahu, sikapnya meskipun sopan tetapi terasa jauh.

"Pencuri itu memanggil-manggil namamu dalam kondisi kritisnya di rumah sakit."

"Mungkin dia benar-benar sangat menyukai aku dan karyaku," Xiao Zhan tertawa pelan dan singkat.

Li Xian menggeleng, manik matanya tajam menghujam.

"Aku merasa dia memanggilmu dengan sangat akrab."

"Tidak aneh jika penggemar merasa sangat akrab dengan idolanya. Yang menurutku aneh jika petugas seperti anda mulai menggunakan perasaan."

Li Xian mengangkat sebelah alis, sikapnya setenang permukaan air danau di musim dingin.

"Aku mendengar rumor semua aksi pencuri itu sama persis dengan yang kau tulis di novel terbarumu."

"Mengapa novelku disalahkan?" Xiao Zhan memprotes.

"Ada dua kemungkinan. Pencuri itu seorang peniru, tulisanmu mengilhami semua aksinya. Kedua, kau terinspirasi oleh tindak kriminal pencuri itu."

"Apa yang ingin kau buktikan?" Xiao Zhan menyela.

"Kami memiliki kecurigaan bahwa kau dan pencuri itu berkomunikasi. Kau membiarkan kejahatan itu terjadi. Ide itu berasal darimu, atau darinya."

Xiao Zhan memasang ekspresi terkejut sekaligus takjub.
"Fiksi yang bagus. Pastikan kau memperoleh hak ciptanya."

Li Xian tersenyum miring.

"Jika dugaan kami terbukti. Kau bisa dihukum. Membiarkan suatu tindak kejahatan bisa dianggap bekerja sama dengan kejahatan itu sendiri."

Xiao Zhan menautkan alis dalam upaya menunjukkan keberatan.
"Dugaanmu berdasarkan rumor. Tugas polisi mencari bukti, bukan mengumpulkan berita simpang siur dari wartawan magang."

"Kami akan memiliki cukup bukti untuk menahanmu."

"Itu berarti kalian belum memiliki bukti?" Xiao Zhan menggeleng-geleng.
"Aku bahkan tidak tahu apakah sebenarnya kalian memiliki kasus yang tersangkut denganku hingga merasa perlu menanyaiku di sini."

𝐌𝐢𝐝𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐢𝐞𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang